Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Kini Makin Cepat

Sejak awal januari 1977 TVRI mulai menggunakan video kaset sebagai pengganti film untuk berita bergambar yang diperoleh dari vis-news di London. (md)

3 Maret 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PARA penyiar TV-RI tadinya lebih sering menyebut "belum lama ini" atau setidaknya "baru-baru ini" ketika menyajikan berita bergambar dari luar negeri. Unsur waktu begltu terpaksa dipakainya supaya hidangannya tidak kelihatan terlalu basi, terlambat. Tapi kini ada kemajuan. Sejak awal 1979, TV-RI menggunakan video cassette sebagai pengganti film untuk berita bergambar. TV-RI dulu memperolehnya dari Vis-News, yang berpusat di London, paling cepat 5 hari setelah kejadian. Biasanya film berita itu dikirim dengan pesawat udara dari tempat kejadian ke pusatnya --paling cepat 2 hari. Setelah diproses, film tadi diteruskan lagi dengan pesawat udara ke agennya untuk Timur Jauh di Hongkong, yang kemudian menyalurkan ke Jakarta. Kecepatannya akhirnya tiba di pusat pemberitaan TV-RI, tergantung pada berbagai frekwensi penerbangan dan -- ini juga penting -- pada penjemputan dari Halim ke Senayan. Dengan video kaset, kelambatan itu sudah bisa dikuranginya. Dari tempar kejadian, misalnya, video kaset dikirim ke London melalui satelit. Dari London ke Hongkong juga via satelit. Ini hanya memakan waktu beberapa jam. Tapi penerbangan masih dipakai dari Hongkong ke Jakarta, karena TV-RI belum mampu membayar biaya satelit. "Tapi sekarang lumayan," kata Ishai SK, kepala seksi reportase Pemberitaan TV-RI. "Paling lambat 2 hari (sejak memakai video kaset)." Untuk itu, TVRI pun harus menambah ongkos langganannya pada Vis-News, dan memasang perlengkapan baru. Biaya perlengkapan itu sekitar Rp 20 juta. Ongkos langganannya naik dari US$ 2.300 ke US$ 4.000 per bulan. Banjir Aceh Sedikitnya satu video kaset, yang rata-rata berisi 14 item berita bergambar, tiba di Halim tiap hari. Begitu tiba di Senayan, redaktur TV-RI memilihnya. Tidak semua terpakai. Sang redaktur harus pandai menimbang "mana yang boleh, mana pula yang pekan" Huru-hara gerakan Khomeini yang anti Shah Iran, misalnya, telah disaring berul rupanya di TV-RI sebelum disiarkan. Walaupun gambar diperolehnya adakalanya layar teve kita muncul dengan suara dan tampang penyiar saja. TV-RI masih menerima film, selain video kaset, dari Vis-News. Film itu bersifat "tak basi" seperti feature. Dari Transtell-DPA, Jerman sarat, diterimanya juga film berita yang sering memuat kejadian di negara-negara berkembang. Kini justru kejadian di dalam negeri sendiri jauh lebih lambat tersiar di layar teve kita. Berita banjir di India, misalnya, lebih cepat disiarkannya ketimbang berira banjir di Aceh. Namun TV-RI, yang sekarang mendapat banyak anggaran, merencakan koleksi kamera video kaset. Dengan perlengkapan kamera baru itu, maka TV-RI sungguh memasuki era video kaset. Dan itu bisa cepat. apalagi pengirimannya dengan satelit Palapa. Tinggal lagi orang-orangnya . . .

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus