Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Kisah Pendidikan Dokter Jawa dan Sekolah Tabib, Apa Hubungannya?

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menggelar seminar tentang sejarah dan perkembangan pendidikan kedokteran di Indonesia. Simak kisahnya.

2 Mei 2018 | 20.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi dokter/kesehatan. Pixabay.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menggelar seminar tentang sejarah dan perkembangan pendidikan kedokteran di Indonesia dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional, di Kampus UI Salemba, Jakarta, Rabu 2 Mei 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada kesempatan itu, Sejarawan Rusdhy Hoesein yang menjadi salah satu pembicara mengungkapkan Universitas Indonesia (UI) merupakan perguruan tinggi tertua setelah kemerdekaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hal itu karena embrio UI sudah ada sejak diselenggarakannya pendidikan Dokter Jawa dan STOVIA (School Tot Opleiding Van Indlandsche Artsen) atau sekolah dokter Bumiputera di Batavia.

Baca juga:
Terapi Online Bantu Pemulihan Pasca Kanker Prostat? Ini Risetnya
Facebook Berpengaruh Positif pada Para Lansia, Ini Penelitiannya
Video Viral Anak Mandi Oli, Waspada Infeksi Mata Mengintai

"Pada awal abad ke-20 Pemerintah Belanda memberlakukan apa yang disebut Etische Politiek atau Politik Etis di Hindia Belanda. Perubahan sikap Belanda terhadap koloninya karena merasa berhutang budi kepada pihak bumiputera," paparnya.

Politik etis ini meliputi pendidikan (educatie), pengaturan sistem pertanian dengan memanfaatkan debit air (irigatie) dan pemindahan penduduk agar populasi merata (emigratie).

Program pendidikan dalam Politik Etis kemudian mendorong munculnya sekolah-sekolah yang semula hanya sekolah dasar untuk belajar membaca, menulis dan berhitung menjadi diperluas pada sekolah menengah dan perguruan tinggi.

Kondisi inilah yang kemudian memicu berkembangnya universitas dan perguruan tinggi di Jakarta, Bandung dan Surabaya. Bermula pada 1902 di Jakarta dengan didirikannya STOVIA dan diikuti NIAS (Nerderlandsch Indische Artsen School) pada 1913 di Surabaya.

Namun ketika STOVIA tidak menerima murid lagi, didirikanlah sekolah tabib tinggi GHS (Geneeskundige Hoge School). "Perguruan inilah yang menjadi embrio fakultas kedokteran sebenarnya."

Namun di zaman pendudukan Jepang sampai awal kemerdekaan, GHS disetop dan atas inisiatif pemerintahan militer, GHS dsn NIAS disatukan dan diberi nama Ika Dai Gakku yang berarti Sekolah Tinggi Kedokteran.

Sebelum berdirinya Fakultas Kedokteran UI pada 1950, dua hari setelah proklamasi, Pemerintah Indonesia mendirikan Balai Pergoeroean Tinggi RI yang memiliki Pergoeroean Tinggi Kedokteran.

Sekolah tinggi ini dibuka secara resmi pada 1 Oktober 1945. Kendati demikian, pada masa perjuangan revolusi fisik melawan Belanda (1946-1949) Pergoeroean Tinggi Kedokteran mengungsi ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus