Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Kisruh Oplosan, Bagaimana Proses Pengolahan Minyak Mentah jadi BBM?

Mengetahui proses panjang pengolahan minyak mentah menjadi BBM siap pakai di tengah kasus korupsi Pertamina.

27 Februari 2025 | 16.36 WIB

Sopir tangki PT Pertamina (persero) secara mandiri mengisi pasokan tangki BBM di Terminal BBM Pengapon,  Semarang, Jawa Tengah, Minggu 17 April 2023.  Secara nasional PT Pertamina (persero) memproyeksikan akan terjadi peningkatan kebutuhan BBM jenis Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo pada masa angkutan Lebaran 2023 sebesar 10,3 persen dari kondisi normal, sejumlah antisipasi untuk mengamankan kebutuhan cadangan pasokan BBM dilakukan diantaranya yakni dengan menyiapkan mobil tangki yang siap siaga atau stand by sebanyak 201 unit atau meningkat 57 unit dari hari biasa. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Perbesar
Sopir tangki PT Pertamina (persero) secara mandiri mengisi pasokan tangki BBM di Terminal BBM Pengapon, Semarang, Jawa Tengah, Minggu 17 April 2023. Secara nasional PT Pertamina (persero) memproyeksikan akan terjadi peningkatan kebutuhan BBM jenis Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo pada masa angkutan Lebaran 2023 sebesar 10,3 persen dari kondisi normal, sejumlah antisipasi untuk mengamankan kebutuhan cadangan pasokan BBM dilakukan diantaranya yakni dengan menyiapkan mobil tangki yang siap siaga atau stand by sebanyak 201 unit atau meningkat 57 unit dari hari biasa. ANTARA FOTO/Aji Styawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina (Persero), subholding, dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) periode 2018-2023 membuat sejumlah masyarakat kecewa. Selain merugikan negara, kekecewaan timbul terkait adanya modus mengoplos BBM Pertalite menjadi Pertamax dalam perkara tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berdasarkan pantauan Tempo, Pertamax menjadi salah satu topik populer atau trending topic di X (Twitter) dengan lebih dari 107 ribu cuitan (tweets) per Kamis, 27 Februari 2025 pukul 14.00 WIB. Lantas, bagaimana sebenarnya proses pengolahan minyak mentah menjadi bahan bakar minyak (BBM) siap pakai? 

Proses Pengolahan Minyak Mentah Menjadi BBM

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melansir ejurnal.ppsdmmigas.esdm.go.id, proses yang berlangsung di dalam kilang minyak secara garis besar dibagi menjadi lima. Pertama, proses distilasi, yaitu proses penyulingan berdasarkan perbedaan titik didih yang berlangsung di kolom distilasi atmosferik dan kolom destilasi vakum. 

Kedua, proses konversi merupakan proses untuk mengubah ukuran dan struktur senyawa hidrokarbon. Proses konversi termasuk dekomposisi (perengkahan termal dan katalis), unifikasi (proses alkilasi dan polimerisasi), serta alterasi (proses isomerisasi dan catalytic reforming). 

Ketiga, proses pengolahan yang dimaksudkan untuk menyiapkan fraksi-fraksi hidrokarbon agar diolah lebih lanjut. Selain itu, proses pengolahan termasuk pengolahan minyak mentah (crude oil) menjadi produk akhir. 

Keempat, formulasi dan pencampuran (blending), yaitu proses pencampuran fraksi-fraksi hidrokarbon dan penambahan bahan aditif. Tujuan dari blending BBM ialah untuk memperoleh produk akhir dengan spesifikasi tertentu. 

Terakhir, proses-proses lainnya, seperti pengolahan limbah, proses penghilangan air asin (sour-water stripping), proses pengembalian sulfur (sulphur recovery), proses pemanasan, proses pendinginan, proses pembuatan hidrogen, dan proses-proses pendukung lainnya, 

Perbedaan Pertalite dan Pertamax

Mengutip laman Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), warna bahan bakar gasolin yang dijual dibuat bermacam-macam. Tujuannya untuk membedakan jenis-jenis BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). 

Warna-warna pada BBM tidak muncul dengan sendirinya, melainkan karena proses tertentu. Misalnya, Premium mempunyai warna kuning cerah yang berasal dari tambahan zat pewarna bernama dye, warna biru kehijauan untuk Pertamax, serta warna hijau terang pada Pertalite yang diperoleh dari bahan campuran Premium dan Pertamax. 

Kemudian, Pertamax Turbo memiliki warna merah karena tidak menggunakan pewarna tambahan, sehingga pembakarannya diklaim lebih sempurna. Berbeda halnya dengan solar yang biasanya berciri fisik kuning kecoklatan lantaran berasal dari hasil penyulingan minyak mentah. 

Mengacu pada laman MyPertamina, Pertalite mempunyai angka oktan atau research octane number (RON) 90, lebih tinggi daripada bahan bakar Premium berjenis RON 88. Pertalite disebut sebagai salah satu BBM terlaris selain Premium, serta cocok digunakan untuk jenis kendaraan dengan kompresi mesin 9:1 hingga 10:1. 

Sementara itu, Pertamax adalah BBM produksi Pertamina dengan angka oktan minimal 92. Angka oktan yang tinggi pada Pertamax diklaim membuat pembakaran menjadi lebih sempurna dan tidak meninggalkan residu, sehingga sangat direkomendasikan untuk kendaraan bermotor sehari-hari. 

Selain itu, Pertamax juga menawarkan keunggulan berkat keberadaan formula Pertatec (Pertamina Technology), yaitu formula zat aditif yang memiliki kemampuan membersihkan endapan kotoran pada mesin. Pertamax cocok digunakan untuk kendaraan keluaran 2000-an di jalanan Indonesia yang cenderung macet.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus