Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

KKP Berkomitmen Tingkatkan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP berkomitmen meningkatkan jangkauan pasar tuna Indonesia.

3 Mei 2024 | 06.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ikan tuna seberat 50 kg dipersiapkan untuk upacara "Bakar Batu" adat Biak yang diadakan oleh Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, (PPKB-FIB UI), Selasa 30 April 2024. Upacara ini diadakan untuk merayakan keberagaman budaya dan tradisi Indonesia. .Acara ini merupakan bukti dari komitmen FIB UI dalam menghormati dan melestarikan warisan budaya Indonesia yang kaya dan penuh warna. Tempo/ Gunawan Wicaksono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP berkomitmen semakin meningkatkan kualitas dan jangkauan pasar Tuna. Hal itu diungkap Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo pada peringatan Hari Tuna Sedunia, Kamis, 2 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk mewujudkan upaya ini, kata Budi, Kementerian menggandeng Marine Stewardship Council, lembaga swadaya yang menetapkan standar untuk perikanan berkelanjutan di seluruh dunia. Sinergi dilakukan lewat sertifikasi Chain of custody (CoC) untuk memastikan keberlanjutan stok dan dampak ekosistem yang minimal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sertifikasi CoC bisa dipenuhi unit pengolah ikan jika mereka mengimplementasikan sistem ketertelusuran dan logistik ikan nasional," kata Budi melalui keterangan tertulis.

Budi mengatakan, Indonesia merupakan produsen tuna terbesar dengan jumlah produksi sekitar 16 persen dari total pasokan dunia. Jumlah produksi tuna dari Indonesia mencapai 1,5 juta ton pada tahun 2023. 

Sementara itu, nilai ekspor tuna, termasuk cakalang dan tongkol, pada 2023 sebesar USS 927.2 juta atau 16,47 persen dari total nilai ekspor perikanan Indonesia.

Indonesia juga telah berpartisipasi dalam beberapa gelaran untuk semakin memperkenalkan tuna ke dunia seperti Seafood Expo North America (SENA) 2024 di Amerika Serikat dan Seafood Expo Global (SEG) 2024 di Spanyol.

Hasilnya, kata Budi, pengunjung SENA terpikat dengan tuna Indonesia yang itu ditunjukkan dengan capaian nilai transaksi potensial tuna sebesar 50,45 persen atau USS 29,50 juta. Dalam gelaran SEG nilai potensial transaksi tuna sebesar 21,62 persen atau USS 13,79 juta.

Kementerian Kelautan juga telah mencanangkan 2024 sebagai Tahun Tuna Indonesia 2024. Langkah ini sekaligus sebagai wujud komitmen pemerintah memperkuat daya saing komoditas tuna di pasar global dan domestik serta pengelolaan tuna berkelanjutan.

Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran, Yudi Nurul Ihsan, mengakui besarnya potensi tuna di Indonesia. Menurut dia, tuna tersebar di Laut Banda, Selatan Bali, Jawa dan Barat Sumatera. 

Indonesia sangat potensial untuk mengembangkan budi daya tuna dan investasi di ranah tersebut harus didukung. "Ini potensial dikembangkan, khususnya tuna sirip kuning, dan investasi dari luar juga cukup bagus,” kata Yudi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus