Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Komisaris BEI: Lebih Banyak Orang Indonesia Punya HP daripada Saham

Komisaris BEI Pandu Patria Sjahrir mengungkapkan jumlah masyarakat di Indonesia yang menginvestasikan dananya di pasar saham masih sangat kecil.

6 Agustus 2020 | 12.00 WIB

Pandu Patria Sjahrir. Wikipedia.org
Perbesar
Pandu Patria Sjahrir. Wikipedia.org

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Komisaris PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Pandu Patria Sjahrir mengungkapkan jumlah masyarakat di Indonesia yang menginvestasikan dananya di pasar saham masih sangat kecil. Saat ini, total penabung saham di capital market baru sekitar 3 juta orang atawa kurang dari 1 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Lebih banyak orang Indonesia punya HP daripada beli saham," tutur Pandu dalam diskusi virtual bersama IDN Times, Kamis, 6 Agustus 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pandu mengungkapkan, angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan jumlah nasabah di Amerika Serikat yang menginvestasikan dananya di pasar modal. Di Negara Abang Sam itu, satu dari empat orang sudah mengantongi tabungan saham.

Padahal, menurut dia, idealnya di Indonesia dengan jumlah penduduk yang mencapai 267 juta jiwa, angka penabung saham sudah mencapai 10 persen. Pandu tidak menjelaskan rincian alasan rendahnya jumlah masyarakat yang membenamkan duitnya di pasar saham.

Hanya, Pandu mengungkapkan, masa krisis seperti ini seharusnya menjadi momentum untuk berinvestasi. Misalnya, menempatkan uang di reksa dana.

"Kalau reksa dana bagus, why not. Orang bilang cash is king. Padahal tiap ada krisis, ini baik untuk beli sesuatu. Jadi dengan investasi, Anda create value," tutur Pandu.

Lebih lanjut, kata dia, bagi milenial yang ingin mulai berinvestasi di pasar modal, Pandu menyarankan mereka lebih dulu memilih perusahaan-perusahaan yang sudah likuid dengan saham blue chip. 

"Menurut saya, beli saja saham blue chip dari perusahaan yang sering Anda pakai. Misalnya kalau telepon pakai provider apa, Telkomsel atau XL atau lainnya saya tidak bisa sebut, ya tanamkan di sana," kata Pandu.

Selain perusahaan telekomunikasi, milenial bisa menempatkan dananya di perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang kuliner atau transportasi. Bisa juga, tutur dia, di perusahaan yang memiliki produk emas.

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus