Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Bos Rumah Sakit atau RS Hermina atau PT Medialoka Hermina, Hasmoro berkomitmen untuk membangun rumah sakit di Ibu Kota Nusantara atau IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Dia menyampaikan hal itu dalam acara Pre Market Sounding Proyek Ibu Kota Negara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Komitmen kami, kami akan membangun RS Hermina di IKN, berkonsep green dan smart hospital. Kami berkomitmen menyelesaikan RS ini pada tahun 2024,” ujar Direktur Utama PT Medialoka Hermina itu di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, pada Selasa, 18 Oktober 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk tahap awal, kata Hasmoro, pihaknya akan membangun rumah sakit dengan kapasitas 100 tempat tidur. Adapun fasilitasnya, akan mengutamakan pelayanan untuk kasus gawat darurat, seperti jantung, stroke, ibu dan anak, serta kasus-kasus spesialis lainnya.
Selanjutnya, secara bertahap RS Hermina akan menambah jumlah tempat tidur serta fasilitas lainnya. Sehingga nantinya, Hasmoro berujar, dapat melayani seluruh kebutuhan pelayanan kesehatan untuk semua masyarakat yang tinggal di IKN.
“Selain itu, selama proses pembangunan, kami juga siap untuk membuka klinik pratama pada tahun 2023 untuk menunjang pelayanan kesehatan para pekerja pembangunan di IKN,” tutur dia.
Hasmoro mengatakan saat ini Hermina Group memiliki 45 rumah sakit yang tersebar di seluruh Indonesia. Di antaranya ada dua rumah sakit yang berada di Kalimantan Timur, tepatnya di Balikpapan dan Banjarmasin.
Pemerintah secara resmi menjadikan Nusantara sebagai nama calon ibu kota negara baru yang terletak di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Penamaan tersebut dengan alasan Nusantara merupakan nama yang menggambarkan keseluruhan Indonesia.
Presiden Joko Widodo alias Jokowi menjelaskan investasi di Ibu Kota Nusantara atau IKN terbuka lebar. Dia meminta semua investor tidak perlu ragu dan bimbang, karena payung hukumnya sudah jelas yaitu UU Nomor 3 Tahun 2022 yang sudah disetujui 93 persen dari fraksi-fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR RI.
"Investasi terbuka lebar, mau di mana? Di sebelah mana? Di kawasan inti ya harganya beda. Ada finansial center, healthcare center, education center, silahkan," ujar dia.
Kepala Negara mengatakan bahwa dirinya memberikan kesempatan yang pertama kepada investor. "Ini kesempatan emas yang tidak terulang lagi," kata dia. "Kurang apa lagi? Kalau masih ada yang belum yakin jadi kurang apa lagi? Tidak perlu lagi untuk dipertanyakan."
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.