Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Kritik Anies Baswedan untuk Food Estate Singkong Prabowo Saat Debat Capres: Merusak Lingkungan, Tak Menghasilkan

Anies Baswedan menyoroti food estate singkong Prabowo saat debat capres, bukan saja tak menghasilkan tapi telah merusak lingkungan.

10 Januari 2024 | 07.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah melangsungkan debat ketiga calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) pada 7 Januari 2024. Debat tersebut membahas tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik. Menariknya, food estate (lumbung pangan) singkong proyek milik Prabowo Subianto mendapat sorotan dari Anies Baswedan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Food estate singkong adalah salah satu proyek pangan yang dikerjakan di era Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Meski kaitannya dengan pangan, namun food estate kebun singkong tersebut dikerjakan oleh Kementerian Pertahanan yang dipimpin Prabowo Subianto. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada September 2020, Prabowo mengatakan bahwa  tanaman singkong berpotensi besar untuk dikembangkan dalam bentuk produk turunan lain, seperti tepung sebagai bahan dasar pembuatan kue, roti, mie instan dan biskuit. Saat ini singkong sebagai salah satu komoditas diversifikasi pangan.

Dengan adanya diversifikasi pangan tersebut masyarakat tidak terpaku pada satu jenis makanan pokok saja, tetapi dapat mengkonsumsi bahan pangan lain sebagai pengganti makanan pokok yang selama ini dikonsumsi.

Dalam pembuatan kebun singkong, pemerintah membabat ratusan hektare hutan di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Akibatnya, kerusakan lingkungan dan banjir pemukiman warga dekat proyek tak terhindarkan. Lebih dari itu, akhir-akhir ini proyek tersebut terbukti gagal karena singkong tidak berhasil tumbuh.

Calon presiden (Capres) nomor urut 1 Anies Baswedan menyinggung program lumbung pangan singkong yang disebut merusak lingkungan tersebut. “Ditambah lagi, food estate singkong yang menguntungkan kroni, merusak lingkungan, dan tidak menghasilkan. Ini harus diubah,” ujar Anies.

Dikutip dari laporan Majalah Tempo pada 9 Oktober 2021 bertajuk "Ugal-Ugalan Lumbung Pangan", proyek tersebut digarap oleh PT Agro Industri Nasional (Agrinas), perusahaan di bawah naungan Yayasan pengembangan Potensi Sumber Daya Pertahanan (YPPSDP), yang juga membawahi PT Teknologi Militer Indonesia (TMI). Baik Agrinas, PT TMI, dan YPPSDP banyak diisi kader Partai Gerindra, partai yang didirikan Prabowo

Merespons kritik Anies, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa hal tersebut tidak perlu diperdebatkan. "Sampaikan salam hormat kepada siapapun yang memperdebatkan, pertanian bukan untuk diperdebatkan tapi dikerjakan," ujarnya saat ditemui di Waskita Rajawali Tower, Jakarta Timur, Senin, 8 Januari 2024.  

Amran tak menampik proyek lumbung pangan singkong yang digagas Prabowo belum berhasil. Kendati demikian, menurut dia, jagung yang ditanam di lahan yang sama berhasil tumbuh. Dia mengklaim jagung yang umurnya baru dua bulan justru tumbuh subur. 

"Nah tanaman singkong yang sementara kami tanami (dengan jagung) ini luasnya cuma 600 hektare. Tapi food estate yang kami rawat ada 7,4 juta hektare. Artinya hanya 0,08 persen," kata Amran. 

ANANDA RIDHO SULISTYA  | RIANI SANUSI PUTRI | DEFARA DHANYA PARAMITHA | MARIA FRANSISCA LAHUR | DEWI NURITA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus