Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PPJA) atau Ancol resmi mengumumkan kinerja perseroan sepanjang 2024. Ancol mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 1,2 triliun atau turun 0,62 persen dari 2023. Dari jumlah itu, laba bersih tahun berjalan Rp 117 miliar. Sementara itu, aset Ancol juga mencatatkan penurunan 4,05 persen di 2024 ini dengan nilai Rp 3,5 triliun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Utama PPJA Winarto mengatakan perseroannya turut menghadapi tantangan yang signifikan akibat perlambatan ekonomi global, naiknya harga bahan baku dan energi, serta perubahan preferensi pelanggan. “Baik akibat perubahan daya beli masyarakat maupun persaingan yang ketat di industri,” kata Winarto dalam laporan kinerja yang diunggah di situs Bursa Efek Indonesia pada Jumat, 14 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di sisi pendapatan usaha, ada tiga sektor yang mendorongnya, yaitu pariwisata, real estate, dan perdagangan serta jasa. Pariwisata mencatatkan pendapatan Rp Rp 950 miliar atau turun dari 2023 sebesar Rp 1,01 triliun. Real estate mencatatkan pendapatan sebesar Rp 223 miliar atau meningkat dari 2023 yang hanya Rp 131 miliar. Sedangkan, sektor perdagangan dan jasa mencatatkan pendapatan Rp 228 miliar atau meningkat dari 2023 yang membukukan pendapatan Rp 141 miliar. Dari jumlah total tersebut dikurangi eliminasi sebesar Rp 137 miliar, sehingga pendapatan usaha hanya Rp 1,2 triliun.
Dari jumlah pengunjung, Ancol mencatatkan ada 9,98 juta orang yang berpelesiran di kawasan wisatanya. Jumlah itu turun menurun 10,42 persen dari tahun sebelumnya. Di lokasi Dufan Ancol ada 2,2 juta pengunjung, Samudra Ancol ada 1,2 juta pengunjung, Atlantis Ancol ada 516 ribu pengunjung, dan Sea World Ancol ada 1,1 juta pengujung.
Winarto mengatakan perseroannya akan memprioritaskan digitalisasi sebagai langkah strategis untuk meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan pelanggan. Langkah ini juga telah diwujudkan dengan pembelian tiket secara daring Ancol dan menggandeng agen travel untuk memudahkan pelanggan.
Di kawasan wisata, Ancol juga menyediakan fasilitas transportasi gratis dan stasiun pengisian kendaraan listrik. “Di sisi lain inovasi menjadi fokus utama meningkatkan daya tarik dan relevansi produk serta layana perseroan,” kata dia.
Perseroan juga telah meluncurkan wahana baru, seperti Alpaca Sahabat Baru di Samudra Ancol, Cluster Premium Paus Cottage Putri Duyung Ancol, serta pertunjukan robotik The Future Unleash di Ancol. Pertunjukan ini menampilkan empat robot canggih, termasuk tiga robot anjing bernama Flippy yang diproduksi oleh Boston Dynamics, perusahaan robotika terkemuka asal Amerika Serikat, serta 1 robot humanoid bernama Wonder yang dikembangkan oleh Unitree Robotics, perusahaan asal China.
Winarto mengatakan kehadiran teknologi robotika dari dua negara ini diharapkan dapat memberikan pengalaman yang unik dan edukatif bagi pengunjung. Selain itu, langkah ini juga untuk memperkuat posisi Ancol sebagai penyedia hiburan berbasis inovasi di Indonesia. “Selain itu, upaya tersebut disertai dengan revitalisasi fasilitas secara berkelanjutan dan pengembangan konten acara yang sesuai dengan kebutuhan pasar untuk meningkatkan daya tarik destinasi,” kata dia.
Pilihan Editor: Janji Menteri Iftitah Sulaiman soal Transmigrasi Lokal Warga Terdampak PSN Rempang Eco City