Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Laba dan Pengunjung Ancol Turun di 2024, Mengapa?

PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PPJA) atau Ancol resmi mengumumkan kinerja perseroan sepanjang 2024. Jumlah pengunjung dan laba bersih menurun.

14 Februari 2025 | 18.16 WIB

Pengunjung berwisata di Pantai Ancol, Jakarta, 29 Desember 2024. Manajemen PT Pembangunan Jaya Ancol menargetkan 150 orang ribu mengunjungi Ancol saat puncak libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Jumlah pengunjung yang hadir ke Ancol mencapai 38.000 orang. Manajemen Ancol mengatakan Puncak pengunjung diperkirakan terjadi pada tanggal 31 Desember 2024 dan 1 Januari 2025. TEMPO/Ilham Balindra
Perbesar
Pengunjung berwisata di Pantai Ancol, Jakarta, 29 Desember 2024. Manajemen PT Pembangunan Jaya Ancol menargetkan 150 orang ribu mengunjungi Ancol saat puncak libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Jumlah pengunjung yang hadir ke Ancol mencapai 38.000 orang. Manajemen Ancol mengatakan Puncak pengunjung diperkirakan terjadi pada tanggal 31 Desember 2024 dan 1 Januari 2025. TEMPO/Ilham Balindra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PPJA) atau Ancol resmi mengumumkan kinerja perseroan sepanjang 2024. Ancol mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 1,2 triliun atau turun 0,62 persen dari 2023. Dari jumlah itu, laba bersih tahun berjalan Rp 117 miliar. Sementara itu, aset Ancol juga mencatatkan penurunan 4,05 persen di 2024 ini dengan nilai Rp 3,5 triliun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Direktur Utama PPJA Winarto mengatakan perseroannya turut menghadapi tantangan yang signifikan akibat perlambatan ekonomi global, naiknya harga bahan baku dan energi, serta perubahan preferensi pelanggan. “Baik akibat perubahan daya beli masyarakat maupun persaingan yang ketat di industri,” kata Winarto dalam laporan kinerja yang diunggah di situs Bursa Efek Indonesia pada Jumat, 14 Februari 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Di sisi pendapatan usaha, ada tiga sektor yang mendorongnya, yaitu pariwisata, real estate, dan perdagangan serta jasa. Pariwisata mencatatkan pendapatan Rp Rp 950 miliar atau turun dari 2023 sebesar Rp 1,01 triliun. Real estate mencatatkan pendapatan sebesar Rp 223 miliar atau meningkat dari 2023 yang hanya Rp 131 miliar. Sedangkan, sektor perdagangan dan jasa mencatatkan pendapatan Rp 228 miliar atau meningkat dari 2023 yang membukukan pendapatan Rp 141 miliar. Dari jumlah total tersebut dikurangi eliminasi sebesar Rp 137 miliar, sehingga pendapatan usaha hanya Rp 1,2 triliun. 

Dari jumlah pengunjung, Ancol mencatatkan ada 9,98 juta orang yang berpelesiran di kawasan wisatanya. Jumlah itu turun menurun 10,42 persen dari tahun sebelumnya. Di lokasi Dufan Ancol ada 2,2 juta pengunjung, Samudra Ancol ada 1,2 juta pengunjung, Atlantis Ancol ada 516 ribu pengunjung, dan Sea World Ancol ada 1,1 juta pengujung. 

Winarto mengatakan perseroannya akan memprioritaskan digitalisasi sebagai langkah strategis untuk meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan pelanggan. Langkah ini juga telah diwujudkan dengan pembelian tiket secara daring Ancol dan menggandeng agen travel untuk memudahkan pelanggan. 

Di kawasan wisata, Ancol juga menyediakan fasilitas transportasi gratis dan stasiun pengisian kendaraan listrik. “Di sisi lain inovasi menjadi fokus utama meningkatkan daya tarik dan relevansi produk serta layana perseroan,” kata dia. 

Perseroan juga telah meluncurkan wahana baru, seperti Alpaca Sahabat Baru di Samudra Ancol, Cluster Premium Paus Cottage Putri Duyung Ancol, serta pertunjukan robotik The Future Unleash di Ancol. Pertunjukan ini menampilkan empat robot canggih, termasuk tiga robot anjing bernama Flippy yang diproduksi oleh Boston Dynamics, perusahaan robotika terkemuka asal Amerika Serikat, serta 1 robot humanoid bernama Wonder yang dikembangkan oleh Unitree Robotics, perusahaan asal China. 

Winarto mengatakan kehadiran teknologi robotika dari dua negara ini diharapkan dapat memberikan pengalaman yang unik dan edukatif bagi pengunjung. Selain itu, langkah ini juga untuk memperkuat posisi Ancol sebagai penyedia hiburan berbasis inovasi di Indonesia. “Selain itu, upaya tersebut disertai dengan revitalisasi fasilitas secara berkelanjutan dan pengembangan konten acara yang sesuai dengan kebutuhan pasar untuk meningkatkan daya tarik destinasi,” kata dia. 

 

Adil Al Hasan

Adil Al Hasan

Bergabung dengan Tempo sejak 2023 dan sehari-hari meliput isu ekonomi. Fellow beberapa program termasuk Jurnalisme Data AJI Indonesia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus