Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Lancar saat Wawancara Kerja tapi Gagal Lulus, Ini Sebabnya

Anda merasa lancar saat wawancara kerja dan merasa yakin lolos, tapi perusahaan memilih kandidat lain. Bisa jadi hal ini penyebabnya.

27 September 2019 | 15.53 WIB

Ilustrasi antre wawancara kerja. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi antre wawancara kerja. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Anda baru saja selesai wawancara kerja. Hasilnya, manajer personalia mengatakan Anda memiliki semua keterampilan yang mereka cari, tapi mereka harus mewawancarai satu orang lagi sebagai formalitas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Meski demikian, Anda merasa yakin akan mendapat pekerjaan itu. Namun, dua hari kemudian Anda mendapat kabar tentang penolakan. Jika sudah berada di dunia kerja cukup lama, maka Anda mungkin sudah pernah berada dalam situasi hampir pasti mendapatkan pekerjaan, tapi kemudian mendapat kabar bahwa Anda tidak bisa memilih.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anda mungkin bertanya-tanya apa yang terjadi. Apa yang membuat manajer personalia memilih orang lain daripada Anda? Carol Cochran, direktur HRD di Flexjobs, mengatakan, "Terkadang seseorang memiliki sesuatu yang ekstra, yang perusahaan tidak bisa abaikan. Saran saya untuk calon karyawan adalah untuk menunjukkan yang terbaik, versi paling jujur dari diri sendiri, dan menghormati proses dan orang-orang di belakangnya."

Berikut beberapa hal yang dapat membuat atau menghancurkan kesempatan mendapatkan pekerjaan, dilansir dari Cheat Sheet.

1. Budaya perusahaan
Terkadang dipertimbangkan apakah Anda akan cocok dengan budaya perusahaan atau tidak. Hal ini penting karena jika tidak ada kecocokan, Anda mungkin akan merasa tidak nyaman pada pekerjaan untuk waktu yang lama. David Waring, pendiri Fit Small Business, mengatakan ketidakcocokan budaya adalah alasan yang cukup untuk tidak memperpanjang tawaran pekerjaan.

"Jika kedua kandidat sama-sama memenuhi syarat, maka uji dan teliti apakah mereka cocok atau tidak dengan budaya perusahaan," kata Waring.

Apakah calon karyawan ini seseorang yang bisa bergaul dengan baik dengan saya dan karyawan saya? Apa etos kerja mereka? Satu hal yang dapat dilakukan oleh calon karyawan untuk meningkatkan kecocokan dengan budaya perusahaan adalah dengan bertanya tentang budaya perusahaan. Mereka kemudian harus memberikan contoh bagaimana mereka cocok dengan budaya berdasarkan respon perusahaan.

Kandidat harus berbicara tentang tantangan yang mereka hadapi. Kandidat juga harus menyebutkan tantangan yang mereka tidak tahu jawabannya dan jelaskan bagaimana mereka menangani situasi itu. Ini akan membedakan mereka dari kandidat lain.

Ilustrasi wawancara kerja. Shutterstock

2. Penampilan
Anda tidak harus menilai buku dari sampulnya. Tapi jika soal masalah wawancara kerja, apapun itu, Justine Miller, konsultan SDM The Stir Group, mengatakan penampilan juga memainkan peran penting.

"Jika seorang manajer memiliki dua kandidat besar tapi hanya tersedia satu posisi kerja, proses eliminasi menjadi lebih kreatif. Manajer personalia akan mempertimbangkan bagaimana Anda mewakili perusahaan. Jika Anda bangga dalam penampilan dan berpakaian dengan standar perusahaan, manajer personalia akan bangga dengan pekerjaan Anda," tutur Miller.

3. Kepribadian
Jika benar-benar ingin membuat tim perekrutan karyawan terkesan, pastikan Anda tetap positif dan optimis. Sikap negatif bisa menghilangkan kesempatan mendapatkan pekerjaan, kata Brad Stultz, koordinator SDM di Totally Promotional.

Ketika membuat seleksi akhir antara dua kandidat, kepribadian dan sikap umum calon karyawan dapat menjadi dua faktor yang mendorong salah satu unggul dari yang lain. Kedua faktor bisa menjadi bukti nyata atau tidaknya seorang karyawan akan mengintegrasikan dengan baik ke dalam budaya organisasi.

Calon yang tahu pekerjaan rumah mereka menunjukkan minat yang baik dalam perusahaan dan memiliki pemahaman tentang budaya perusahaan, lebih mungkin untuk mengatur dirinya sendiri secara terpisah.

4. Komunikasi
Anda mungkin cocok dengan budaya perusahaan, tampil oke, dan memiliki kepribadian yang hebat. Tetapi jika keterampilan komunikasi kurang, ini bisa menghambat. Pelatih Kepegawaian dan On-Boarding, Jen Teague, mengatakan komunikasi adalah kunci.

"Jika calon karyawan ingin unggul, maka dia harus siap untuk wawancara," ungkap Teague. "Mereka harus datang dengan pengetahuan tentang posisi kerja yang dilamar dan perusahaan, dan tahu bagaimana menjawab pertanyaan-pertanyaan populer seperti 'Ceritakan tentang diri Anda,' dan, 'Di mana Anda melihat diri dalam lima tahun ke depan?'.

Sebuah ucapan terima kasih juga menentukan nasib. Pastikan Anda mengucapkannya saat wawancara selesai. Tidak banyak pelamar yang melakukan itu."

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus