Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Lion Air Blakblakan Jelaskan Sebab Gagal Mendarat di Bandara Supadio Pontianak

Corporate Communications Strategic of Lion Air menjelaskan penyebab pesawat dengan kode penerbangan JT 684 kemarin gagal mendarat di Pontianak.

14 Januari 2021 | 18.05 WIB

Proses perawatan dan sterilisasi pesawat. Foto: Lion Air Group
Perbesar
Proses perawatan dan sterilisasi pesawat. Foto: Lion Air Group

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -  Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro menjelaskan penyebab pesawat dengan kode penerbangan JT 684 kemarin gagal mendarat di Pontianak. Sebelumnya diberitakan tak hanya Lion Air, tapi juga Garuda Indonesia yang gagal mendarat di bandara internasional Supadio, Kubu Raya, Pontianak, Kalimantan Barat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Danang menyebutkan, pesawat dengan rute Jakarta melalui bandara internasional Soekarno-Hatta di Tangerang (CGK) tujuan Pontianak melalui bandara internasional Supadio di Kubu Raya, Kalimantan Barat (PNK) telah dijalankan sesuai standar operasional prosedur (SOP) dan pedoman protokol kesehatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pesawat tersebut, kata Danang, telah dipersiapkan secara baik. "Pesawat yang dioperasikan Boeing 737-800NG registrasi PK-LOR sudah menjalani pemeriksaan sebelum keberangkatan (pre-flight check) dan dinyatakan laik (airworthy for flight)," ujarnya seperti dikutip dari siaran pers yang diterima, Kamis, 14 Januari 2021.

Dalam penerbangan ini, Lion Air membawa tujuh awak pesawat, 132 penumpang dewasa, tiga anak-anak dan dua balita. Pesawat lepas landas pukul 12.40 WIB dan diperkirakan tiba pada 13.30 WIB.

Namun pada saat mendekati bandara Supadio, kata Danang, pilot mendapat informasi dari petugas pengatur lalu lintas udara mengenai perubahan kondisi cuaca yang kurang baik (bad weather). 

Dengan mengutamakan faktor keselamatan dan keamanan penerbangan dikarenakan jarak pandang pendek yang tidak memenuhi persyaratan keamanan pendaratan, pilot memutuskan melakukan pengalihan pendaratan (divert). Pendaratan dialihkan ke Bandar Udara Internasioal Hang Nadim, Batam Kepulauan Riau (BTH).

Lebih jauh Danang menjelaskan, Lion Air penerbangan JT-684 akhirnya mendarat pukul 15.15 WIB. Setelah mendapatkan informasi bahwa jarak pandang di Bandar Udara Internasional Supadio sudah memenuhi kualifikasi lepas landas dan mendarat, maka Lion Air mempersiapkan kembali penerbangan ke Pontianak menggunakan nomor JT-684D.

Lion Air penerbangan JT-684D mengudara dari Bandar Udara Internasional Hang Nadim pukul 16.18 WIB dan sudah mendarat di Bandar Udara Internasional Supadio pada 17.53 WIB.

Sebelumnya, General Manager PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Internasional Supadio Pontianak Eri Brawliantoro menyebutkan ada dua maskapai yang melakukan pengalihan pendaratan karena cuaca buruk.

Eri menyebutkan kedua pesawat itu memiliki kode penerbangan GA 504 milik Garuda Indonesia dan kode penerbangan JT 684 milik maskapai Lion Air. Kedua pesawat terpaksa dialihkan mendarat di bandara lain.

Lebih jauh Eri menjelaskan gagal mendarat oleh Lion Air dan Garuda Indonesia yang terjadi kemarin adalah hal lumrah dalam dunia penerbangan karena mengutamakan faktor keselamatan. "Divert (bukan di tujuan semula) dan RTB (Return to Base) atau pesawat yang sudah terbang untuk beberapa saat tetapi kembali lagi ke bandar udara awal atau bandar udara alternatif terdekat karena alasan tertentu," ucapnya.

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus