Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Lion Air Klaim Telah Penuhi Hak 27 Penumpang yang Gagal Terbang

Maskapai penerbangan Lion Air mengklaim memenuhi hak 27 penumpang yang sempat gagal terbang dari Bandara Soekarno-Hatta ke Denpasar, Bali

22 Desember 2017 | 21.21 WIB

Suasana di counter Lion Air Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Rabu, 20 Desember 2017, saat 25 penumpang tidak bisa diberangkatkan karena masalah teknis. Foto ini diunggah pemilik akun facebook Tris Destiana. (facebook.com)
Perbesar
Suasana di counter Lion Air Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Rabu, 20 Desember 2017, saat 25 penumpang tidak bisa diberangkatkan karena masalah teknis. Foto ini diunggah pemilik akun facebook Tris Destiana. (facebook.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan Lion Air mengklaim telah memenuhi hak 27 penumpang yang sempat gagal terbang karena tidak mendapat kursi dalam penerbangan dari Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, ke Denpasar, Bali pada Rabu, 20 Desember 2017. Corporate Communication Lion Air Group Ramaditya Handoko mengatakan keterlambatan jadwal penerbangan tersebut murni disebabkan oleh alasan operasional dan teknis.

“Kami sudah memenuhi haknya, kompensasi uang Rp 300 ribu, transportasi Rp 150 ribu, dan penginapan,” kata Ramaditya saat dihubungi Tempo di Jakarta, Jumat, 22 Desember 2017. Pemenuhan hak penumpang tersebut, menurut dia, sudah sesuai dengan aturan dari Kementerian Perhubungan.

Simak: Begini Penjelasan Lion Air Soal 25 Penumpang yang Gagal Terbang

Sebelumnya beredar informasi adanya keterlambatan penerbangan yang dialami 25 penumpang Lion Air dengan nomor penerbangan JT 010. Informasi mengenai keterlambatan ini juga disampaikan salah seorang penumpang melalui akun Facebook-nya, Tris Destiana.

Dalam status Facebook-nya, Tris menulis bahwa 25 penumpang tidak mendapat tempat duduk karena kursi pesawat sudah terisi penuh. Pihak Lion, kata dia, akhirnya mengalihkan para penumpang ini ke penerbangan pada keesokan hari, Kamis, 21 Desember 2017. Tris juga mengeluhkan pihak manajer Lion Air di Bandara Soekarno-Hatta yang kurang responsif karena tidak turun tangan mengatasi persoalan ini.

Ramaditya membenarkan informasi keterlambatan tersebut, bahkan mengklarifikasi jumlah penumpang yang mengalami keterlambatan lebih banyak, yaitu 27 orang. Namun lima orang telah diberangkatkan di hari yang sama dengan pesawat lain, 21 orang pada Kamis pagi, dan satu orang meminta refund atau pengembalian tiket.

Sedangkan terkait dengan keluhan pihak Lion Air yang kurang responsif, Ramaditya mengakui hal ini menjadi persoalan internal yang perlu dibenahi. Ia menduga tim Lion Air di Bandara Soekarno-Hatta tidak bisa melakukan kebijakan langsung karena arahan yang agak lama. “Tapi info sedikit, sebenarnya tanggal 20 itu beberapa penerbangan juga mengalami delay (keterlambatan), baik karena cuaca maupun teknis,” tuturnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus