Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI/Indonesia Eximbank) menyediakan fasilitas kredit modal kerja ekspor senilai Rp 300 miliar pada PT Bio Farma (Persero) lewat program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) Industri Farmasi dan Alat Kesehatan. Direktur Pelaksana Bisnis LPEI Anton Herdianto mengatakan, fasilitas tersebut untuk meningkatkan kemandirian industri farmasi Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Program PKE merupakan wujud negara hadir untuk mendorong ekspor nasional dan merupakan bentuk diplomasi ekonomi Indonesia ke mancanegara secara terukur, bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri lokal agar dapat bersaing dengan negara-negara lain sehingga ekspor Indonesia bisa meningkat,” kata Anton, dikutip dari keterangannya, Rabu, 11 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Fasilitas kredit tersebut dituangkan dalam perjanjian kredit yang ditandatangani Kepala Divisi Bisnis III LPEI Nurrohmanudin dengan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Bio Farma IGN Suharta Wijaya di Jakarta, Selasa, 10 Desember 2024.
Penandatanganan perjanjian kredit tersebut disaksikan oleh Direktur Pelaksana Bisnis LPEI Anton Herdianto, Pelaksana Tugas Direktur Pelaksana Pengembangan Bisnis LPEI Maqin U. Norhadi, dan Direktur Utama Bio Farma Shadiq Akasya.
Anton mengatakan, Bio Farma memiliki peran penting dalam mendukung program vaksinasi serta memperluas penetrasi pasar internasional yang menjadi bukti atas kualitas dan kepercayaan global pada produsen vaksin tersebut. “Sinergi LPEI dengan Bio Farma sebagai salah satu BUMN terbesar di farmasi, merupakan langkah awal untuk mendukung kemandirian industri farmasi Indonesia,” kata dia.
Direktur Utama Bio Farma Shadiq Akasya mengatakan, Bio Farma berkomitmen memproduksi vaksin berkualitas tinggi dan berkontribusi pada ketahanan kesehatan nasional dan mendukung program imunisasi nasional.
WHO Global Vaccine Market Report 2023 menempatkan Bio Farma berada di peringkat 9 pemain vaksin dunia yang telah mendistribusikan vaksin ke lebih dari 160 negara di dunia. Bio Farma juga menjadi supplier vaksin terbesar ke-5 melalui Badan Kesehatan Dunia (WHO).
“Bio Farma memiliki kapasitas produksi 3,1 miliar dosis per tahun, dengan sekitar 52 persen dari total produksi kami diekspor. Ini menunjukkan bahwa Bio Farma tidak hanya berfokus pada pasar domestik, tetapi juga berkomitmen untuk memenuhi permintaan internasional,” kata Shadiq, dikutip dari keterangannya, Rabu, 11 Desember 2024.
LPEI saat ini memiliki delapan program PKE yang sedang berjalan dengan total dana yang disalurkan sebesar Rp 8,7 triliun. Delapan program PKE tersebut adalah PKE Penerbangan, PKE Kawasan, PKE Pariwisata Mandalika, PKE Trade Finance, PKE UKM, PKE Alat Transportasi, PKE Destinasi Pariwisata Super Prioritas dan PKE Industri Farmasi dan Alat Kesehatan.
LPEI mencatat akumulasi disbursement PKE sejak terbitnya Keputusan Menteri Keuangan (KMK) sampai dengan 30 November 2024 sebesar Rp 19,9 triliun dengan jumlah pelaku usaha yang memanfaatkannya sebanyak 231 pelaku usaha. Ada pun total new disbursement tahun 2024 per 30 November 2024 tercapai sebesar Rp 6,6 triliun atau 121 persen dari target Rp 5,5 triliun.
Pilihan Editor: Menteri BUMN Erick Thohir Sebut 7 BUMN Merugi, Apa Indikasinya?