Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Luhut Minta KPK Belajar Pemberantasan Korupsi dari Cina

"Kalau mau belajar bagaimana memberantas korupsi lihat Cina itu. Tembak mati di sana itu," ujar Luhut

11 Mei 2019 | 07.05 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan sambutannya dalam acara Asia Pacific CEO Forum di Hotel Shangri La, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Perbesar
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan sambutannya dalam acara Asia Pacific CEO Forum di Hotel Shangri La, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengingatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk belajar pemberantasan korupsi dari Cina. "Kalau mau belajar bagaimana memberantas korupsi lihat Cina itu. Tembak mati di sana itu," ujar Luhut di kantornya, Jakarta 10 Mei 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca: Kritik Susi, Luhut: Jangan Sepanjang Masa Tenggelamkan Kapal

Pernyataan Luhut ini merespons pidato Wakil Ketua KPK, Laode M Syarif, sebelumnya, yang mengingatkan agar Badan Usaha Milik Negara berhati-hati menerima investasi dari Cina. Menurut Luhut, kehatian-hatian itu perlu diterapkan kepada semua investor, tidak hanya kepada Cina.

"Ya hati-hati jangan dari Cina saja, semua pun kita harus hati-hati," kata Luhut. Apalagi, menurut Luhut, sejauh ini penanaman modal dari Cina berjalan dengan baik dan tidak ada masalah.

Sebelumnya, KPK meminta BUMN agar berhati-hati jika berinvestasi dengan Cina. "Pasti bapak ibu di BUMN banyak bekerja dengan Cina. Good corporate governance di Cina itu adalah salah satu yang asing bagi mereka. Oleh karena itu, mereka menempati tempat pertama fraud improper payment. Mereka invest banyak di sini," kata Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di gedung KPK, Jakarta, Kamis, 9 Mei 2019.

Hal tersebut dikatakan Syarif saat seminar "Bersama Menciptakan BUMN Bersih melalui Satuan Pengawasan Intern atau SPI yang Tangguh dan Terpercaya". Seminar itu juga dihadiri oleh Menteri BUMN Rini Soemarno.

BACA: Dukung Susi Berantas Illegal Fishing, Luhut Pilih Perkuat Bakamla

Syarif pun memberikan contoh seperti perusahaan-perusahaan dari Eropa Barat maupun Amerika Serikat yang memiliki pengawasan ketat dalam berinvestasi. "Kalau Cina invest di sini you have to be very-very careful. Safe guard mereka tidak seketat seperti perusahaan dari Eropa Barat atau dari Amerika Serikat," ucapnya.

 

HENDARTYO HANGGI | ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus