Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Luhut Pandjaitan: Vaksin Covid-19 Baru Aman untuk Orang Usia 18-59 Tahun

Di samping vaksin Covid-19, kata Luhut, pengembangan juga dilakukan pada teknologi plasma untuk mengobati penyakit tersebut.

13 Agustus 2020 | 15.39 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, saat mengunjungi Kantor Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin, 6 Januari 2020. Tempo/Egi Adyatama
material-symbols:fullscreenPerbesar
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, saat mengunjungi Kantor Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin, 6 Januari 2020. Tempo/Egi Adyatama

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kemajuan pengembangan vaksin Covid-19 di Tanah Air telah berjalan baik. Di samping vaksin, pengembangan juga dilakukan pada teknologi plasma untuk mengobati penyakit tersebut.

Dua teknologi tersebut, menurut Luhut memiliki target pengguna yang berbeda. "Vaksin itu baru aman untuk yang berumur 18-59 tahun," ujar dia dalam konferensi video, Kamis, 13 Agustus 2020.

Adapun teknologi plasma yang tengah dikembangkan oleh Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat dan Amerika Serikat ini dinilai akan efektif untuk warga berusia di atas 60 tahun.

"Plasma ini berlaku untuk orang-orang berusia kepala 6 seperti Pak Sofjan Wanandi dan saya. Kalau yang sekarang ini (vaksin) enggak laku sama kami dan enggak laku untuk umur 18 tahun ke bawah," ujar Luhut.

Luhut mengatakan pengembangan vaksin saat ini sudah mencapai uji klinis tahap tiga. Ia mengatakan untuk pengujian yang dilakukan oleh PT Bio Farma (Persero) dan Universitas Padjadjaran itu sudah dilakukan penyuntikan beberapa waktu lalu. "Ini sudah berjalan dengan baik."

Sebelumnya, Pemerintah menyiapkan anggaran hingga Rp 55 triliun untuk penyediaan vaksin Covid-19. Pendanaan tersebut terbagi menjadi Rp 5 triliun di 2020 dan kisaran Rp 40-50 triliun pada 2021.

"Pemerintah sudah akan menganggarkan untuk penyediaan vaksin sebesar 30-40 juta di Bio Farma, pemerintah memberikan pendanaan Rp 5 triliun tahun ini dan tahun depan mungkin bisa disiapkan Rp 40-50 triliun," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi video, Rabu, 12 Agustus 2020.

Saat ini, kata Airlangga, PT Bio Farma yang telah menggandeng perusahaan Cina Sinovac Biotech Ltd, tengah melaksanakan uji klinis fase 3 untuk 1.600 orang. Nantinya vaksin ini ditargetkan untuk diproduksi dengan kapasitas 120 juta doses per tahun.

Selain PT Bio Farma, PT Kalbe Farma bersama dengan Genexine Consortium Korea Selatan tengah memasuki uji coba fase 2 dengan untuk 300-500 orang. "Lalu juga kerja sama dengan CEPI dan Melinda Gates foundation akan dilaksanakan dan juga proyek vaksin merah putih sehingga di bulan Januari sudah ada vaksin yang dilaksanakan untuk masyarakat," ujar Airlangga.

Baca juga: Luhut Sebut Potensi Uang di RI yang Bisa Dibelanjakan Capai Miliaran Dolar AS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus