PT Wijaya Karya (Wika), setelah sukses mengekspor komponen elektronik, pekan lalu memenangkan tender Pemerintah Malaysia, untuk memasok 35 ribu tiang listrik beton senilai 2 juta dolar AS (sekitar Rp 3,6 milyar). Lagi-lagi satu prestasi yang membuktikan bahwa sebuah BUMN pun bisa mengalahkan pesaing berat dari PMA Jepang dan Malaysia.. "Rupanya, daya saing yang kami miliki lebih tinggi," kata Ismail CIA, manajer Divisi Perdagangan Wika. Ada beberapa faktor yang katanya sangat menentukan kemenangan itu, misalnya, tenaga kerja lebih murah dan teknologi yang juga memungkinkan pembiayaan lebih rendah. "Entah kenapa, perusahaan patungan Jepang cenderung membuat produksi yang mahal," kata Ismail. Sementara itu, Wika, dengan dua juta dolar, masih bisa untung. Sesuai dengan kontrak, mulai September depan Wika akan mengirimkan tiang-tiang listrik berukuran 9 meter pada pemesannya (Lembaga Lectric Negara Malaysia). Tapi ada sedikit catatan: ekspor tiang listrik itu hanya satu kali saja. Mulai tahun 1991, perusahaan patungan Wika dan Percon-PMA Malaysia sudah mulai beroperasi. Juga untuk memproduksi tiang listrik beton.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini