Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Budi Santoso membidik nilai ekspor tahun ini meningkat sebesar 7,1 persen. Dengan kata lain, ujar dia, nilai ekspor yang dibukukan di akhir tahun harus di atas US$ 300 miliar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sekarang ekspor kita baru naik 2,29 persen. Saya kira enggak berat untuk lompat ke 7,1 persen ya,” ujar Budi Santoso dalam pengukuhan Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, Rabu, 22 Januari 2025
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Budi Santoso mengungkapkan, ekspor nasional saat ini masih didominasi oleh industri pengolahan, yakni sebesar 78 persen. Ia mengatakan, kondisi ini berbeda dari 15 tahun silam. Saat itu, menyebut, sekitar 70 persen dari ekspor merupakan bahan baku.
Ke depan, pejabat karir yang belum lama ini didaulat menjadi kader Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengatakan, industri yang menopang ekspor harus berteknologi tinggi. Ia saat ini tengah meningkatkan kualitas ekspor agar mampu diisi oleh industri semacam itu.
GPEI juga akan dilibatkan pemerintah pemerintah dalam mendongkrak nilai ekspor. Budi Santoso berujar, asosiasi ini bertugas mengembangkan ekspor khususnya di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). “Kemarin kita jarang ketemu, sekarang sering ketemu, berarti sebetulnya mudah itu 7,1 persen,” ujarnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kinerja ekspor nasional sepanjang 2024 mencapai US$ 264,70 miliar. Dari capaian itu, US$ 196,54 miliar atau 74,25 persen persen di antaranya merupakan sumbangan kinerja ekspor industri pengolahan nonmigas.
Nilai ekspor industri pengolahan nonmigas pada 2024 naik 5,33 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan kinerja ini, industri pengolahan nonmigas turut berperan dalam capaian nilai surplus pada neraca perdagangan Indonesia sebesar US$ 31,04 miliar pada 2024.
Kinerja ekspor nonmigas pada 2024 didukung oleh ekspor produk-produk manufaktur seperti berbagai produk kimia serta kendaraan dan bagiannya. Adapun negara tujuan utama ekspor nonmigas Indonesia, antara lain ke Cina, Amerika Serikat, dan India.