Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

Mendag Budi Santoso Lepas Ekspor Mayora ke 15 Negara, Nilainya Tembus Rp15,8 Miliar

Menteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor produk makanan dan minuman olahan Mayora Group ke 15 negara.

5 November 2024 | 18.23 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor produk makanan dan minuman olahan Mayora Group ke 15 negara. Ekspor ini mencapai nilai US$1 juta atau setara Rp15,8 miliar (kurs rupiah Rp15.800 per dolar AS).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Negara-negara tujuan ekspor tersebut yakni Palestina, Arab Saudi, Bahrain, UAE, Kuwait, Mesir, Madagaskar, Afrika Selatan, Filipina, Thailand, Vietnam, Malaysia, Bangladesh, Armenia, dan Australia. Dengan ekspor ini, Mayora total telah menjual produk barang sebanyak 400 ribu kontainer ke 103 negara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Budi Santoso mengatakan ekspor produk makanan dan minuman sejak 2019 hingga 2023 tumbuh sekitar 6,8 persen. Dengan permintaan dunia rata-rata 7,7 persen, dari Januari hingga Agustus tahun ini ekspor dapat tumbuh sebesar 6,4 persen. "Pasar kita sebenarnya cukup besar. Saya tahu Mayora ini memang luar biasa," ucap Budi Santoso di Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa, 5 November 2024.

Perluasan pasar ekspor merupakan salah satu program yang dibawa Budi Santoso sebagai Menteri Perdagangan. Ia mengingatkan Kemendag memiliki lebih dari 40 kantor Perwakilan Perdagangan di berbagai negara. Ia meminta Mayora tak sungkan-sungkan berhubungan dengan Perwakilan Perdagangan itu. Dengan begitu, ia berharap pasar-pasar nontradisional akan terus berkembang.

Eks Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan ini mengakui banyak sekali hambatan ekspor. Hal ini disebabkan setiap negara, termasuk Indonesia, ingin melindungi industri dalam negeri masing-masing. Untuk melindungi industri dalam negeri, ia mengatakan salah satu instrumennya adalah trade remedies, seperti pengenaan bea masuk.

Namun ia mengingatkan bea masuk bersifat sementara. Ketika pasar dalam negeri banjir impor, pemerintah menerapkan bea masuk tambahan. "Kalau kita bangkit, setelah tadi kenakan bea masuk, ya kita harus bisa bersaing. Artinya daya saing itu yang utama sebenarnya untuk peningkatan ekspor," ucap dia.

Direktur Utama PT Mayora Indah Tbk., Andre Sukendra Atmadja, mengatakan produk-produk ekspor perusahaannya telah menjadi market leader di negara-negara di luar negeri. Ia mencontohkan kopi buatan Mayora telah menjadi market leader di Filipina, Lebanon, dan Rusia. Adapun biskuit dan cokelat di Thailand.

Dengan total pendapatan Rp50 triliun, Andre mengatakan Mayora telah berkontribusi kepada nilai ekspor nasional hingga 48 persen. "Itu menjadikan Mayora ini pengekspor produk dengan merek Indonesia yang terbesar," ucap dia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus