Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Budi Santoso mengeklaim harga MinyaKita yang dijual di Pasar Tomang Barat, Jakarta Barat, telah sesuai dengan harga eceran tertinggi yakni Rp 15.700 per liter. Hal itu ia sampaikan usai mengunjungi sebuah kios sembako di yang dikelola oleh Supianto, 38 tahun. “Minyakita tadi harganya sesuai HET Rp15.700. Memang ternyata di setiap pasar tidak sama. Ada yang di atas HET, ada yang masih sama dengan HET,” ujar Budi saat memberi keterangan di depan Pasar Tomang Barat, Jakarta Barat, pada Jumat, 14 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Budi juga memastikan takaran MinyaKita yang dijual Supianto telah mencapai 1 liter sesuai yang tertera dalam kemasan. Berdasarkan pantauan Tempo, Budi Santoso hanya singgah ke satu kios saat mengecek harga minyak goreng rakyat. Kendati MinyaKita dijual sesuai harga yang ditetapkan pemerintah, Supianto selaku pedagang kerap membulatkan harga menjadi Rp 16.000 dengan menambahkan sebungkus bumbu penyedap merek Royco kepada pembeli.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Budi pun memaklumi tindakan Supianto. “Rp 300 untuk produk (Royco) ini kan enggak ada masalah, kan dia jadi enggak perlu bayar juga kan Rp 300 artinya harganya tetap Rp 15.700,” ucap Budi beralasan. Menurut Budi itu merupakan transaksi wajar yang kadang-kadang terjadi di pasar. “Itu kan hanya proses transaksinya saja.”
Di sisi lain, saat ditemui Tempo, Supianto menuturkan ia baru menjual MinyaKita seharga Rp 15.700 per hari ini. Sebab, ia baru dapat tawaran MinyaKita kemarin, atau satu hari menjelang kunjungan Menteri Perdagangan ke Pasar Tomang Barat. “Baru kemarin dapat dari Rajawali, jadi iya (jual HET per hari ini),” ujar laki-laki yang mengenakan baju biru tersebut. Supianto menyebut ia hanya mendapat jatah 2 karton MinyaKita yang setara 24 liter.
Menurut Supianto ini adalah pengalaman pertama baginya mendapat tawaran suplai dari sales MinyaKita langsung. Biasanya ia harus mengambil di agen sembako yang menaikkan harga. Sehingga sebelum hari ini ia biasa menjual MinyaKita di atas Rp 15.700. “Yang mengambil banyak biasanya kami kasih Rp 19 ribu,” kata Supianto yang telah menggantikan ayahnya berjualan di Pasar Tomang Barat selama 3 tahun kebelakang.
Ke depan Supianto mengatakan ingin menyetok MinyaKita bila ia bisa mendapatkan harga beli di bawah Rp 15.700 per beli. Kendati begitu, ia belum mendapatkan pemasukan dari penjualan MinyaKita hingga pagi tadi. “Karena ada acara ini belum kejual. Masih utuh,” ujar Supianto. Ia menyebut para pedagang gorengan lebih berminat membeli minyak goreng curah, alih-alih MinyaKita.
Pilihan Editor: Dampak Fluktuasi Rupiah dan Naiknya Utang Pemerintah