Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – Emas diperkirakan masih menjadi primadona di bursa komoditas dalam negeri pada tahun ini. Pergerakan positif dari akhir tahun lalu diperkirakan berlanjut.
Direktur Utama Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX), Nursalam, menyatakan emas mulai mengalami tren positif menjelang akhir 2022. Salah satu faktornya adalah sinyal perlambatan laju kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat. "Emas sensitif terhadap pergerakan kenaikan tingkat suku bunga acuan," katanya kepada Tempo, kemarin, 9 Januari 2023.
Pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada Desember lalu memutuskan kenaikan suku bunga sebesar 50 basis point, setelah sejak Juni hingga November kenaikannya sebesar 75 basis point. Dalam risalah pertemuan tersebut, pembuat kebijakan Federal Reserve bersepakat perlunya memperlambat laju kenaikan suku bunga yang agresif. Dengan catatan, mempertimbangkan fleksibilitas dan opsionalitas dalam membuat kebijakan moneter.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo