Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

BUMN ID Food Turunkan Beban Utang Jadi Sebesar Rp7,4 Triliun

Direktur Keuangan dan Strategi mengatakan kinerja keuangan ID Food masih dibayangi utang sebesar Rp7,4 triliun.

26 Maret 2025 | 01.00 WIB

ID Food. dok. ID Food
material-symbols:fullscreenPerbesar
ID Food. dok. ID Food

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Keuangan dan Strategi PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID Food Susana Indah Kris Indriati mengatakan kondisi finansial ID Food masih dibayangi utang di tahun ini. Dia menuturkan perusahaan saat ini memiliki utang ke perbankan sebesar Rp 7,4 triliun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Ini memang bunganya juga terus terang membebani kami secara casual,” kata Indah saat rapat kerja bersama Komisi VI DPR, dipantau melalui YouTube pada Senin, 24 Maret 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dia menuturkan utang ID Food mulanya sebesar Rp8,16 triliun pada 2023, kemudian perusahaan berhasil membayar menjadi Rp7,8 triliun pada 2024, dan terakhir tersisa Rp 7,4 triliun di Februari lalu.

Adapun kinerja keuangan 2024, kata dia, ID Food mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 11 persen menjadi Rp 32,3 triliun dibanding tahun 2023 yang sebesar Rp 29,97 triliun. Lalu ekuitas meningkat 3 persen menjadi Rp 16,4 triliun di 2024 dari sebelumnya Rp 15,8 triliun di 2023.

Kemudian, ID Food juga mencatatkan revenue di angka Rp 18,3 triliun tahun lalu, meningkat 20 persen dibanding tahun 2023 yang sebesar Rp 15,2 triliun. Meski begitu, laba ID Food justru menurun menjadi Rp 92 miliar di 2024 dari sebelumnya Rp 234 miliar di tahun 2023.

Menurut Indah, menurunnya pendapatan perusahaan salah satunya disebabkan oleh sejumlah permasalahan yang dialami oleh anak usaha. Ia mencontohkan masalah penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) yang dialami oleh anak usaha PT Rajawali Nusindo. “Ini tentu berdampak cukup besar karena semula Nusindo ini di tahun-tahun sebelumnya ini merupakan salah satu andalan dari perusahaan holding group ID Food,” kata dia. 

Ia mengatakan direksi berencana fokus pada proses penyehatan anak usaha. Beberapa hal yang akan dilakukan adalah dengan lebih banyak menjalin Kerja Sama Operasional (KSO) dengan perusahaan lain. Nusindo misalnya, direncanakan akan menandatangani KSO dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) untuk mengelola lahan Nusindo seluas 5.300 hektare. “Jadi harapannya tahun ini sudah bisa ditandatangani dan dapat dijalankan program-program KSO tersebut,” tutur dia. 

Lebih jauh, jika program penyehatan ini bisa berjalan dengan baik, ia menyebut ID Food ditragetkan bisa membukukan revenue sebesar Rp29 triliun di 2029. “Dengan program jangka panjang kami harapannya setiap tahun akan tumbuh. Tentu akan kita review melalui dari laporan keuangan dan lain sebagainya,” ucapnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus