Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Ekonomi

Berita Tempo Plus

Perhatian Lebih untuk Emisi Karbon Industri

Emisi karbon di sektor industri mendesak untuk dikurangi lantaran berkontribusi sekitar 27 persen dari total emisi dalam negeri. Banyak investor baru yang berencana masuk ke Indonesia mensyaratkan pasokan energi rendah emisi.

21 Oktober 2022 | 00.00 WIB

Asap pabrik tekstil di Sumedang, Jawa Barat. TEMPO/Prima Mulia
Perbesar
Asap pabrik tekstil di Sumedang, Jawa Barat. TEMPO/Prima Mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

JAKARTA — Emisi karbon di sektor industri mendesak dikurangi, selain berfokus pada kelistrikan, hutan dan penggunaan lahan, serta transportasi. Sebab, sektor industri berkontribusi sekitar 27 persen dari total emisi yang dihasilkan di dalam negeri.

Analis Kebijakan Madya Pusat Industri Hijau Kementerian Perindustrian, Sri Gadis Paribekti, menuturkan kontribusi signifikan sektor industri disebabkan oleh tingginya konsumsi energi mereka. Pada 2019, jumlahnya mencapai 37 persen dari total konsumsi energi nasional. "Sementara energinya masih didominasi fosil," tutur dia dalam acara Tempo Energy Day 2022, Kamis, 20 Oktober 2022.

Untuk mengurangi emisi dari sektor industri, fokus utamanya adalah efisiensi energi. Secara paralel dan bertahap, industri bakal terjun mengembangkan energi terbarukan. Gadis mencatat insiatif perusahaan untuk mengganti energi dari fosil dengan sumber tenaga lain, seperti biomassa dan sampah, semakin marak berkembang.

Pemerintah membantu pengurangan emisi di sektor industri lewat sejumlah program. Salah satunya penerbitan standar industri hijau. Saat ini delapan jenis usaha menjadi prioritas untuk menerapkan acuan tersebut. Mereka adalah industri semen, logam dan baja, pupuk, pulp dan kertas, kaca dan keramik, petrokimia, tekstil, serta makanan dan minuman.

Selain itu, ada sistem informasi industri nasional sebagai wadah pelaporan jejak karbon para pelaku usaha. Dari program-program ini, pemerintah mencatat kebutuhan serta merancang strategi pengurangan emisi yang lebih efisien.

Ketua Komite Tetap Energi Baru Terbarukan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Muhammad Yusrizki, berharap pemerintah memberi perhatian yang sama besar antara kelistrikan dan industri dalam hal pengurangan emisi. Dia menunjukkan ada perbedaan sikap dalam dokumen Enhanced Nationally Determined Contributions Indonesia. "Yang satu dibahas berhalaman-halaman, satu lagi hanya dalam paragraf," katanya.

Yusrizki menuturkan pengusaha butuh dukungan pemerintah untuk mengurangi emisi. Saat ini masalah emisi tak hanya berkaitan dengan lingkungan, tapi juga daya saing usaha. Keputusan investasi juga mulai mempertimbangkan isu iklim belakangan ini.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Vindry Florentin

Lulus dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran tahun 2015 dan bergabung dengan Tempo di tahun yang sama. Kini meliput isu seputar ekonomi dan bisnis. Salah satu host siniar Jelasin Dong! di YouTube Tempodotco

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus