Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Mengenal Apa Itu Audit, Jenis, dan Tujuannya

Audit adalah pemeriksaan pembukuan tentang keluar masuknya uang secara berkala. Berikut ini penjelasan lengkapnya.

15 Agustus 2023 | 08.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Memahami pengertian audit, fungsi, jenis, dan contohnya. Foto: Pixabay

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Aspek finansial memiliki peran krusial dalam operasional suatu perusahaan atau lembaga. Oleh karena itu, pemeriksaan atau audit keuangan memainkan peran yang sangat penting dalam hal ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Audit adalah suatu metode terstruktur untuk mengumpulkan dan mengevaluasi bukti yang berkaitan dengan pernyataan mengenai transaksi dan peristiwa ekonomi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada umumnya, audit merujuk pada proses pemeriksaan yang paling sering terkait dengan evaluasi presentasi laporan keuangan. Agar lebih jelas, berikut ini informasi terkait pengertian audit, jenis, dan tujuannya. 

Pengertian Audit

Dalam definisinya, audit merujuk pada penilaian laporan keuangan untuk memberikan opini mengenai keakuratan penyajian informasi keuangan dari sebuah perusahaan atau lembaga. Selain itu, audit juga berperan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.

Audit, atau yang dikenal sebagai pemeriksaan, secara luas melibatkan evaluasi terhadap organisasi, sistem, proses, atau produk tertentu. Proses audit ini dijalankan oleh auditor yang memiliki kompetensi, objektivitas, dan kemandirian.

Definisi audit menurut Arens dan Loebbecke (Auditing: An Integrated Approach, Edisi 8, 2000:9) menggambarkan bahwa audit adalah aktivitas pengumpulan dan penilaian bukti-bukti terkait informasi guna menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian informasi dengan standar yang telah ditetapkan. Pelaksanaan audit perlu dilakukan oleh individu yang kompeten dan bebas dari bias.

Dikutip dari The Economic Times, audit merujuk pada pemeriksaan rekam jejak hingga pemeriksaan fisik untuk memastikan bahwa departemen dalam suatu organisasi atau perusahaan telah mengikuti sistem pencatatan yang tersistematisasi.

Makna audit sekarang telah meluas, tak sekadar pemeriksaan, tetapi juga melibatkan penyelidikan. Ini dikarenakan peran audit juga sebagai upaya pencegahan terhadap tindakan penipuan.

Arti dari audit bisa dibedakan dalam dua jenis, pertama adalah audit internal yang dilakukan oleh karyawan bagian audit atau manajer tertentu di dalam perusahaan. 

Sementara yang kedua adalah audit eksternal yang dilakukan oleh auditor independen dari luar perusahaan. Saat ini, konsep audit juga mencakup investigasi sebagai langkah pencegahan terhadap kecurangan.

Jenis Audit

Audit Menurut Asas Pemeriksaan

Terdapat beberapa jenis audit mengikuti asas pemeriksaannya. Beberapa kategori audit yang dapat dibedakan berdasarkan cakupan pemeriksaannya adalah sebagai berikut:

1. Audit Laporan Keuangan 

Jenis audit ini fokus pada pengumpulan dan penilaian bukti dalam laporan keuangan. Biasanya, audit ini dilakukan oleh pihak eksternal sesuai permintaan klien.

2. Audit Operasional 

Audit operasional difokuskan pada evaluasi efektivitas dan efisiensi prosedur serta metode operasional yang diimplementasikan oleh organisasi, baik dalam bentuk perusahaan maupun lembaga.

3. Audit Ketaatan 

Audit ketaatan bertujuan memastikan bahwa organisasi telah menjalankan prosedur sesuai ketentuan yang berlaku.

4. Audit Kinerja 

Jenis audit ini diterapkan pada lembaga pemerintahan untuk menilai 3E, yaitu Ekonomis, Efektivitas, dan Efisiensi. 

Audit kinerja juga menghitung rasio antara biaya dan manfaat, artinya sebuah aktivitas tidak hanya dinilai dari segi biaya tetapi juga dampak positifnya bagi masyarakat.

Kategori audit tidak hanya didasarkan pada aspek pemeriksaan, melainkan juga berdasarkan cakupan pemeriksaannya. 

Audit Menurut Luas Pemeriksaan

Beberapa jenis audit yang dikelompokkan menurut luasnya pemeriksaan adalah sebagai berikut:

1. Audit Umum 

Jenis audit ini bertujuan untuk memberikan penilaian menyeluruh mengenai kecukupan laporan keuangan.

2. Audit Khusus 

Audit khusus merujuk pada pemeriksaan yang terbatas dan diminta oleh suatu entitas untuk mengaudit area tertentu.

Proses Audit

Dalam proses audit, penting juga untuk memahami standar yang mengatur pelaksanaannya. Terdapat dua jenis standar, yaitu standar umum dan standar kerja lapangan, yang memiliki karakteristik masing-masing. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut:

Standar Umum

  1. Pelaksanaan audit harus dilakukan oleh individu atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis sebagai auditor, bukan hanya sebagai akuntan.
  2. Auditor harus menunjukkan sikap profesionalisme dalam setiap aspek pekerjaannya dan harus bersifat objektif tanpa adanya kecenderungan atau konflik kepentingan.
  3. Auditor harus menggunakan keterampilan profesionalnya secara hati-hati dan cermat dalam melaksanakan audit serta menyusun laporan audit.

Standar Kerja Lapangan

  1. Pekerjaan harus dilakukan dengan sebaik-baiknya dan jika asisten digunakan harus mendapat pengawasan yang memadai.
  2. Informasi dalam laporan keuangan harus diungkapkan dengan tepat dan memadai, kecuali dijelaskan sebaliknya dalam laporan auditor.
  3. Laporan auditor harus berisi pernyataan mengenai opini atau pendapat keseluruhan atas laporan keuangan. Jika pendapat keseluruhan tidak dapat diberikan, maka hal tersebut harus dijelaskan.
  4. Jika terdapat ketidaksesuaian atau ketidakjelasan dalam penyusunan laporan, auditor harus memberikan rekomendasi untuk perbaikan dan klarifikasi.

Tujuan Audit

Selain mendefinisikan, penting untuk memahami tujuan-tujuan yang mendasari pelaksanaan audit. Terdapat beberapa tujuan utama dari audit dalam lingkungan perusahaan atau lembaga, di antaranya:

  1. Menyediakan data lengkap
  2. Memverifikasi ketepatan laporan keuangan, mulai dari saldo catatan, keakuratan perhitungan transaksi, hingga akurasi pelaporan
  3. Memastikan keberadaan harta dan kewajiban, serta mencegah transaksi fiktif
  4. Menilai penerapan prinsip akuntansi yang sesuai
  5. Menyusun catatan transaksi dengan klasifikasi yang akurat
  6. Mengawasi kronologi catatan transaksi, meliputi pencatatan awal hingga penghitungan saldo dengan tepat
  7. Mengamati transaksi yang terjadi dekat dengan tanggal neraca dan memastikan pencatatan yang tepat pada waktu yang sesuai (cut-off)

Dengan menyusun ulang tujuan-tujuan tersebut, audit dapat diartikan sebagai langkah penting dalam memastikan integritas dan ketepatan informasi keuangan yang berkaitan dengan suatu perusahaan atau lembaga.

Setelah mengenal dan memahami pengertian, jenis, dan tujuan audit. Semoga dapat menambah pengetahuan Anda tentang Audit.

RISMA KHOLIQ (MAGANG SEO)

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus