Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Toraja - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pembangunan Bandara Buntu Kunik di Tana Toraja, Sulawesi Selatan akan rampung pada akhir 2019.
Baca juga: Bandara Buntu Kunik Digarap Semen Bosowa Setelah Mangkrak 2 Tahun
"Kami berkomitmen untuk menyelesaikan ini 2019, jd dua tahun anggaran, tahun ini dan tahun depan," kata Budi Karya Sumadi di saat mengecek pembangunan Bandara Buntu Kunik, Toraja, Sulawesi Selatan, Rabu, 12 September 2018.
Budi mengatakan Toraja merupakan destinasi wisata yang luar biasa. Menurut dia, saat ini pemerintah menjadikan pariwisata di Toraja sebagai salah satu andalan untuk perekonomian nasional.
Sektor pariwisata, kata Budi, dapat mendatangkan kesempatan kerja yang banyak dan memberikan tambahan devisa untuk negara. Menurut dia, pariwisata juga dapat meningkatkan perekonomian wilayah sekitarnya.
Budi ke Toraja menggunakan pesawat hawker berpenumpang tujuh orang. Dia didampingi Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Pramintohadi Sukarno dan Direktur Bandar Udara Polana. Sekitar 40 menit perjalanan udara, Budi dan rombongan tiba di Bandara Pongtiku, Toraja. Di Bandara Pongtiku, Budi langsung disambut Bupati Tana Toraja Nicodemus Biringkanae.
Dari Bandara Pongtiku, Budi menempuh jalur darat sekitar 40 menit perjalanan ke lokasi pembangunan Bandara Buntu Kunik. Dalam perjalanan tersebut, Budi satu mobil dengan Nico, Polana, dan Pramintohadi.
"Saya memang sengaja mengajak ke lokasi ini, karena ini landasannya itu berdiri di tiga bukit. Antara tiga bukit ini, kami harus bikin sungai, sungainya itu besar, 6x12 dua kali di sini dan itu juga harus ada suatu perkuatan tanah supaya dia tidak ambles," kata Budi.
Menurut Budi, usaha untuk membangun Bandara Buntu Kunik memang luar biasa. Budi mengatakan saat bandara jadi akan menghasilkan landasan sepanjang 1.600 "Tapi kami harus membuat dua sungai, di tiga gunung," ujar dia.
Budi Karya Sumadi mengatakan pada saat nanti selesai, Bandara Buntu Kunik bisa didarati oleh pesawat ATR 72. ATR 72 tersebut akan terbang dari Makassar. "Karena Makassar adalah satu kota besar yang turisnya juga banyak," ujar Budi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini