Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Menjelang Nataru, KCIC Siapkan Puluhan Unit Alat Sensor untuk Keamanan Kereta Cepat Whoosh

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) meningkatkan pengamanan keselamatan perjalanan Kereta Cepat Whoosh pada momen libur Nataru

7 Desember 2024 | 12.54 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Para penumpang kereta listrik berkecepatan tinggi Whoosh terlihat sedang menaiki keretanya di Stasiun Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Indonesia, pada Sabtu, 13 Juli 2024. (ANTARA/Rubby Jovan)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) meningkatkan pengamanan keselamatan perjalanan Kereta Cepat Whoosh pada momen libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Eva Chairunisa, menyebut, KCIC telah memetakan potensi kendala yang mungkin terjadi, seperti cuaca buruk, gempa bumi, layang-layang dan benda asing dapat mengganggu kenyamanan bahkan membahayakan perjalanan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Sejumlah potensi resiko ini yang akan kita fokuskan agar dapat menjamin keselamatan dan keamanan perjalanan Whoosh pada masa musim libur Nataru,” ujar Eva dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 6 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Eva merinci, KCIC telah menempatkan sebanyak 17 unit sensor angin kencang setiap 10 km, sensor gempa sebanyak 7 unit setiap 20 km, sensor cuaca buruk sebanyak 8 unit setiap 20 km, dan 1.390 cctv dengan kualitas tinggi untuk memantau berbagai kondisi jalur dan stasiun secara langsung.

Pihaknya juga melakukan koordinasi intensif dengan sejumlah pihak, seperti TNI, Polri, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Dukungan ini bertujuan untuk memperkuat pengamanan di stasiun, jalur, dan depo utama di Tegalluar, serta menghadapi kemungkinan bencana alam di sepanjang lintasan kereta cepat.

Selain itu, KCIC telah melakukan patroli pengamanan di jalur dan titik-titik rawan, dengan melibatkan 510 personel pengamanan, dengan tambahan 28 personel TNI/Polri untuk mempertebal pengawasan. “Guna merespons situasi darurat dengan cepat, kami menyiapkan Posko Pengamanan di setiap stasiun dan jalur untuk memastikan pengawasan ketat terhadap sarana dan prasarana  dan Posko Tanggap Darurat di Pusat Kendali Operasi (OCC) yang siaga 24 jam,” kata dia.

Eva menambahkan, KCIC juga terus melakukan kolaborasi dan edukasi kepada masyarakat dan sekolah di sekitar jalur Whoosh. Dia menyebut, total 5.500 anak dari 20 sekolah dikunjungi untuk dilakukan sosialisasi mengenai pentingnya menjaga keselamatan bersama, seperti larangan bermain layang-layang di area jalur kereta.

“Kami terus berkomitmen untuk memberikan pengalaman perjalanan yang aman, nyaman, dan dapat diandalkan. Kami ingin masyarakat merasa tenang dan nyaman saat menggunakan layanan Whoosh, terutama di masa liburan yang penuh aktivitas ini,” ucapnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus