Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Menparekraf Sandiaga Uno Sarankan Tiga Hal Ini agar Kopi Bondowoso Makin Dikenal di Pasar Dunia

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyarankan tiga hal ini agar komoditas kopi Bondowoso yang sudah diekspor agar makin dikenal.

16 Januari 2023 | 06.58 WIB

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. ANTARA/Desca Lidya Natalia
Perbesar
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. ANTARA/Desca Lidya Natalia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyarankan tiga hal ini agar komoditas kopi Bondowoso yang sudah diekspor memiliki nilai tambah sehingga kian dikenal di pasar dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pertama, aspek kopi dari hulu harus terdigitalisasi, harus menggunakan aplikasi. "Para milenial ini tertarik pada aspek sustainability (keberlanjutan lingkungan). Berarti pertanian dan perkebunan kopi ke depan ini, harus mengedepankan aspek-aspek keberlanjutan, seperti menggunakan pupuk organik dan lainnya," kata Sandiaga saat Pertemuan Pelaku Ekraf Pengusaha Kopi di kafe Bunga Pelita Bondowoso, Jawa Timur, lewat keterangan resmi, Jakarta, Minggu, 15 Januari 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kedua, teknik dan cara roasting harus lebih diperhatikan. Adapun yang terakhir, adalah aspek kesehatan, menimbang komoditas tersebut sangat baik bagi kesehatan jika dikonsumsi secara tepat dan terukur.

Karena itu, pihaknya hendak memberikan pendampingan dengan menginkubasi para penjual kopi bersama Pemerintah Kabupaten Bondowoso.

"Kami harapkan milenial ini siap siaga menerima estafet dari para petani. Komoditas kopi memiliki nilai tambah untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya," ujar Menparekraf.

Demi kopi Bondowoso kian terkenal juga diperlukan branding dan pemasaran terlebih kabupaten tersebut merupakan salah satu penghasil kopi berkualitas tinggi di Tanah Air. Perkebunan kopi seluas sekitar 11 ribu hektare itu terletak di lereng Pegunungan Ijen dan Gunung Raung.

"Karena sebelumnya sudah (ekspor) adalah Kopi Argopuro dan Kopi Java Ijen Raung, brand itu nanti bisa ditambah Produce by Bondowoso, karena media sosialnya sudah ada, ini menjadi kesepakatan pelaku kopi di sini untuk peningkatan promosi," ungkap dia.

Kopi di Indonesia termasuk jajaran kopi terbaik di dunia. Selain itu, jumlah ekspor kopi Indonesia menduduki peringkat nomor empat di dunia dengan produksi sekitar 600 kilogram (kg) hingga 700 kg per hektare, padahal potensi produksi kopi di Indonesia bisa mencapai 1,5 atau bahkan bisa tembus 3 ton per hektare.

"Ini butuh kreativitas inovasi yang terinspirasi dari penikmat kopi, barista, hingga para milenial sebagai lini terdepan," ucap Sandiaga.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus