Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menargetkan pembangunan Bendungan Karian di Kabupaten Lebak, Banten bakal rampung pada 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bendungan ini rencananya berfungsi untuk mengendalikan debit Sungai Ciberang yang pada pekan lalu meluap dan menyebabkan banjir di Lebak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa progres konstruksi Bendungan Karian saat ini telah mencapai 56,50 persen. Setelah rampung, bendungan itu bisa menampung air sebanyak 314,70 juta meter kubik dengan luas genangan maksimum 1.740 hektare.
Basuki menyebutkan bahwa Bendungan Karian bisa mengendalikan banjir Sungai Ciberang sebesar 60,80 juta meter kubik. Sungai Ciberang pada pekan lalu meluap dan menimbulkan banjir serta longsor di enam kecamatan, yaitu Cipanas, Lebakgedong, Sajira, Curugbitung, Maja, dan Cimarga.
Selain berfungsi mengendalikan banjir, Bendungan Karian bakal menjadi sumber air baku di sembilan kota/kabupaten di Banten dan Jakarta.
"Untuk mengalirkan air baku ke daerah-daerah tersebut diperlukan pembangunan pipa air sepanjang 47,90 kilometer untuk melayani lebih dari 5 juta jiwa," ujar Basuki melalui siaran pers, Kamis, 9 Januari 2020.
Bendungan karian mulai dibangun pada Oktober 2015. Pembangunan bendungan yang menelan biaya Rp1,30 triliun ini dikerjakan oleh joint operation (JO) Daelim Industrial Co. Ltd.; PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Di sisi lain, Kementerian PUPR bakal fokus pada penyediaan prasarana dan sarana air bresih dan sanitas untuk keperluan korban banjir di Lebak.
Kementerian PUPR telah mengirim prasarana dan sarana di beberapa titik, antara lain 4 unit mobil tangki, 12 unit hidran umum, 3 unit tenda pleton untuk pengungsi, dan 3 unit mobil toilet.