Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengungkap rencana pelibatan sektor UMKM dalam proyek pembangunan 3 juta rumah. Maman mengatakan saat ini Kementerian UMKM sedang memilah pelaku usaha yang layak bergabung dengan proyek milik Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman itu. "Sekarang kami sedang kurasi di bawah Kedeputian Usaha Menengah dengan melakukan pendataan usaha-usaha menengah yang bisa ikut terlibat di pembangunan 3 juta rumah," ujar Maman dalam rapat kerja dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat, di Kompleks Parlemen pada Rabu, 12 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Maman menyatakan ia telah membahas tindak lanjut dari wacana itu dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman. "Saya sudah koordinasi dengan Menteri Perumahan dan Insyaallah ini akan terus berjalan karena ini arahan dan perintah presiden," ujar Maman. Menurutnya, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan agar UMKM, koperasi dan BUMDes terlibat program makan bergizi gratis dan pembangunan 3 juta rumah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di sisi lain, anggota Komisi VII DPR RI Erna Sari Dewi mengkritik rencana pelibatan UMKM dalam pembangunan 3 juta rumah. Erna menilai UMKM hanya menjadi pemain cadangan dalam pembangunan 3 juta rumah dan MBG.
Erna mengusulkan agar Maman memberikan kejelasan dengan mencarikan regulasi yang mengikat agar menjamin keterlibatan UMKM. "Saya menginginkan Pak Menteri fokus terhadap ini artinya UMKM diberdayakan dan mempunyai keterikatan kuat. Ini kan sekadar fly in ther air, ngambang-ngambang aja," ujar Erna.
Program 3 juta rumah per tahun merupakan program yang dijanjikan Prabowo sejak masa kampanye. Karena itu, ia membentuk Kementerian PKP dan menunjuk Maruarar Sirait alias Ara sebagai pimpinan dan Fahri Hamzah sebagai wakilnya. Pembagian itu terdiri dari sebanyak 2 juta rumah di pedesaan dan 1 juta hunian vertikal di perkotaan.