Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Anak usaha holding BUMN farmasi, PT Kimia Farma Tbk menargetkan penurunan impor bahan baku obat (BBO) hingga sekitar 23 persen pada 2024 mendatang.
Pasalnya, Kimia Farma sudah membangun fasilitas produksi BBO yang berlokasi di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat dan sudah memiliki sertifikasi Cara Pembuatan Bahan Baku Obat yang Baik dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kita harapkan akan menurunkan impor BBO hingga sekitar 23 persen di tahun 2024 dengan terus melakukan pengembangan BBO lainnya," ujar Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk Verdi Budidarmo dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa 16 Februari 2021.
Ia menuturkan pengembangan BBO dilakukan sesuai dengan prioritas kebutuhan nasional hingga tahun 2020 telah berhasil memproduksi sembilan item BBO di tahun 2020.
Selain sertifikasi dari Badan POM RI, lanjut dia, dilakukan juga sertifikasi halal atas produk BBO dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mengantisipasi implementasi UU 33 / 2014 Tahun 2019 tentang Jaminan Produk Halal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia menuturkan dalam pengembangan BBO, perseroan menjalin kerja sama dengan perusahaan dari Korea Selatan yaitu Sung Wun Pharmacopia Co. Ltd.
"Perusahaan asal Korea Selatan itu memiliki kapabilitas riset pengembangan BBO serta memberikan kesempatan bagi para SDM kami untuk memperoleh transfer knowledge dan transfer teknologi dalam pengembangan dan produksi BBO," kata Verdi.
Dalam mewujudkan kemandirian produksi, lanjut dia, tentunya ada beberapa tantangan yang harus dihadapi Kimia Farma mengingat industri di Indonesia bisa terbilang baru dan masih belum banyak industri yang mengembangkan industri BBO.