Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KORPORASI
Pelindo I Terbitkan Obligasi Rp 1 Triliun
PT Pelindo I (Persero) menerbitkan surat utang atau obligasi senilai Rp 1 triliun pada Rabu pekan lalu. Sebesar 54 persen dana dari total obligasi akan digunakan untuk pembangunan pelabuhan di beberapa cabang. Sisanya untuk pengadaan peralatan, bina usaha perseroan di Rumah Sakit Pelabuhan, dan pengembangan infrastruktur teknologi informasi.
Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana mengatakan obligasi diterbitkan dalam empat seri bertenor 3-10 tahun dengan bunga 8,25-10,25 persen. "Kami pilih obligasi karena bunganya relatif lebih rendah daripada pinjaman bank," katanya. Obligasi Pelindo I memperoleh peringkat AA dari PT Fitch Ratings Indonesia dan PT Pemeringkat Efek Indonesia.
KEUANGAN
IDB Bantu Indonesia Rp 11,2 Triliun
INDONESIA mendapat bantuan dari Bank Pembangunan Islam (IDB) sebesar US$ 824 juta atau setara dengan Rp 11,2 triliun. Bantuan ini bagian dari komitmen IDB untuk menyalurkan pembiayaan senilai US$ 1,6 miliar atau setara dengan Rp 21,7 triliun kepada 14 negara anggota.
Presiden IDB Ahmad Mohamed Ali mengatakan bantuan itu untuk membiayai pembangunan generasi muda dan infrastruktur. "Kami juga mendukung pengembangan usaha dan integrasi regional yang mengacu pada pembangunan berkelanjutan," ujarnya di Jakarta, Senin pekan lalu.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan bantuan akan digunakan untuk proyek pendidikan, perbaikan permukiman kumuh, dan pengembangan jaringan transmisi PT PLN (Persero). Dana proyek pendidikan akan diberikan kepada Universitas Ageng Tirtayasa, Banten; Universitas Jember; Universitas Negeri Malang; dan Universitas Mulawarman, Samarinda.
KERJA SAMA EKONOMI
Membidik Korea Selatan dan Rusia
PEKAN lalu, Presiden Joko Widodo mengunjungi dua negara. Pertama, Jokowi bertemu dengan Presiden Korea Selatan Park Geun-hye di Seoul, Senin pekan lalu. Jokowi membahas keringanan bea masuk ekspor buah segar asal Indonesia, seperti pisang dan mangga, yang dikenai tarif 200 persen. "Ini demi menyeimbangkan transaksi agar neraca impor dan ekspor kedua negara lebih seimbang," kata Teten Masduki, Kepala Staf Kepresidenan, seperti dikutip Antara.
Dua hari kemudian, Jokowi bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Bucherov Rucey, Sochi, Rusia, Rabu sore waktu setempat. Dalam pertemuan empat mata, Jokowi membahas rencana peningkatan ekspor minyak sawit mentah (CPO) ke Rusia. "Kami meminta diberi jalan untuk ekspor CPO sehingga jumlahnya bisa meningkat," ujar Jokowi dikutip dari situs Sekretariat Negara.
PETERNAKAN
KPPU Menggelar Sidang Dugaan Kartel Unggas
KOMISI Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mulai menyidangkan kasus dugaan kartel unggas oleh 12 perusahaan, Rabu pekan lalu. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Muladno hadir memberikan kesaksian terkait dengan adanya kesepakatan pemotongan dini 6 juta ekor induk ayam.
Penyidik Komisi menduga pemotongan dini sebagai kesepakatan perusahaan besar untuk mengendalikan harga ayam hidup. Muladno dituding terlibat karena ikut meneken kesepakatan pemotongan dini, bersama-sama perusahaan produsen induk ayam.
Muladno membantah pemotongan dini itu sebagai kesepakatan jahat. Sebaliknya, kesepakatan itu adalah upaya untuk mengerek rendahnya harga ayam hidup sejak 2014 yang merugikan peternak kecil. Muladno tak menyangkal telah meneruskan kesepakatan antarpengusaha itu ke surat edaran direktur jenderal. Ia mengklaim kebijakannya sebagai langkah konkret menolong peternak yang terpuruk akibat rendahnya harga unggas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo