Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Momen

2 Desember 2013 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MIGAS
Blok Siak dan Kampar Dikelola Pertamina

Pemerintah memutuskan tidak memperpanjang kontrak operator dua ladang minyak dan gas bumi yang berada di Riau. Keduanya adalah Blok Siak yang dikelola PT Chevron Pacific Indonesia dan Blok Kampar oleh PT Medco EP Indonesia.

Selanjutnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik menunjuk PT Pertamina menjadi operator di ladang tersebut. "Sesuai dengan kontrak, kerja sama dua wilayah kerja itu berakhir pada 27 November 2013," katanya Kamis pekan lalu. "Pertamina yang ditunjuk menjadi pengelola."

Juru bicara Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Elan Biantoro menyatakan, sebelum Pertamina resmi masuk, dua operator tersebut ditugasi mengelola selama enam bulan. Tujuannya menjaga kesinambungan operasi dan produksi minyak. l

TELEKOMUNIKASI
Direksi BlackBerry Dirombak

Bos baru BlackBerry, John S. Chen, melakukan gebrakan pertama dengan mencopot tiga direktur sekaligus. Ketiganya adalah Direktur Operasi Kristian Tear, Direktur Marketing Frank Boulben, dan Direktur Keuangan Brian Bidulka.

Tear dan Boulben adalah orang bawaan Thorsten Heins, CEO BlackBerry sebelumnya. Bersama dengan Heins, Tear dan Boulben dituding sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas kegagalan pemasaran telepon seluler BlackBerry Tipe 10 dan proses akuisisi oleh Fairfax Financial, yang semestinya bisa menjadi penyelamat bisnis mereka. Meski ikut dipecat, Bidulka masih mengabdikan diri di BlackBerry sebagai penasihat keuangan, untuk menyelesaikan laporan keuangan akhir tahun perusahaan.

Juru bicara BlackBerry, Adam Emery, belum bersedia berkomentar tentang keputusan itu. "Perseroan sedang memasuki masa tenang sebelum penerbitan laporan keuangan," ujarnya Selasa pekan lalu. l

PERTAMBANGAN
Newmont Siap Pasok Konsentrat

PT Newmont Nusa Tenggara meneken perjanjian jual-beli bersyarat untuk memasok konsentrat tembaga kepada PT Nusantara Smelting. Menurut Direktur Utama Newmont Martiono Hadianto, perjanjian ini adalah jalan keluar terbaik bagi perseroan. "Membangun smelter sendiri tidak ideal karena produksinya naik-turun setiap tahun," katanya Rabu pekan lalu.

Dengan perjanjian ini, Newmont akan memaksimalkan penjualan konsentrat kepada PT Nusantara Smelting. Selama ini, perusahaan itu hanya menjual sekitar 20 persen produksi konsentrat setiap tahun sesuai dengan jumlah maksimum yang bisa ditampung oleh PT Smelting.

Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat mengatakan kerja sama ini merupakan awal dari implementasi nilai tambah industri di bidang mineral. Dengan demikian, Newmont juga dianggap memenuhi kewajiban mendirikan smelter. l

KOMODITAS
Nilai Akuisisi Inalum Disepakati

Pemerintah Indonesia dan Nippon Asahan Aluminium menyepakati nilai buku akuisisi 58,9 persen saham PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) US$ 556,7 juta. Menurut Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat, selanjutnya akan ditentukan waktu penandatanganan pengakhiran kerja sama, yang diusulkan pada 9-10 Desember mendatang, di Jakarta." Kami mau secepatnya," ujarnya Rabu pekan lalu.

Menurut Hidayat, sebelum 12 Desember, seluruh proses akuisisi harus sudah selesai karena Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan bertolak ke Jepang. Setelah itu, akan dilakukan post-audit untuk mengetahui nilai aset Inalum dari Maret hingga Oktober 2013. Audit akan dilakukan oleh auditor independen yang dipilih bersama.

Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies Marwan Batubara menjelaskan, Inalum memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi industri terintegrasi. Dari total produksi aluminium batangan 260 ribu ton per tahun, sekitar 60 persen diekspor ke Jepang. "Kalau dikelola jadi komponen industri lain akan memberi nilai tambah," katanya.

OBLIGASI
PLN Akan Terbitkan Surat Utang

PT PLN (Persero) berencana menerbitkan surat utang senilai Rp 12 triliun. Menurut Sekretaris Perusahaan PLN Adi Supriono, surat utang yang akan diterbitkan itu dalam bentuk obligasi dan sukuk ijarah berkelanjutan tahap II tahun 2013. "Dana hasil emisi dipakai untuk membiayai kegiatan investasi fasilitas kelistrikan berupa jaringan transmisi dan distribusi di beberapa daerah di Indonesia," ujarnya Kamis pekan lalu.

Jangka waktu surat itu bervariasi. Obligasi ditawarkan selama lima dan sepuluh tahun kupon masing-masing 9 persen dan 9,6 persen. Sukuk ijarah ditawarkan dengan jangka waktu yang sama dengan tingkat cicilan imbalan ijarah yang setara. PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Standard Chartered Securities Indonesia ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi. Sedangkan wali amanat dipercayakan ke PT Bank Permata Tbk.

NILAI TUKAR
Rupiah Terus Melemah

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terus terpuruk. Kamis pekan lalu, pelaku pasar uang bertransaksi di level Rp 12 ribu per dolar. Menteri Keuangan M. Chatib Basri mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah disebabkan oleh kekhawatiran pasar dilakukan pengurangan pembelian surat utang (tapering off) oleh pemerintah Abang Sam dalam waktu dekat ini.

Selain itu, tingginya permintaan valas pada akhir bulan ikut mendorong pelemahan rupiah. "Volatilitasnya cukup tinggi. Biasanya bergerak di kisaran 30-50, sekarang bisa lebih dari 100," kata Chatib. Kondisi yang sama dialami mata uang negara lain.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofjan Wanandi optimistis tekanan terhadap rupiah ini hanya sementara. Pada awal 2014, tekanan dari dalam negeri diprediksi bisa menyusut. "Jadi tinggal tunggu tapering off saja, setelah itu rupiah bisa bangkit lagi," tuturnya. l

EKSPANSI
Akuisisi Blok Migas di Aljazair Rampung

PT Pertamina (Persero) menuntaskan akuisisi kepemilikan hak partisipasi ConocoPhillips Algeria Limited, anak perusahaan ConocoPhilips, di Blok 405a, Aljazair, senilai US$ 1,75 miliar. Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan mengatakan, dengan akuisisi ini, Pertamina menguasai 65 persen hak partisipasi di ladang minyak tersebut. "Kami akan bertindak selaku operator di Lapangan MNL," ujarnya Kamis pekan lalu.

Blok 405a memiliki tiga lapangan minyak utama, yakni Menzel Lejmat North (MLN), Ourhoud, dan EMK. Namun hak pengelolaan Pertamina hanya di Lapangan MNL, sementara di Lapangan Ourhood cuma memiliki hak partisipasi 3,7 persen dan 16,9 persen di Lapangan EMK. Dengan akuisisi ini, Pertamina mendapatkan tambahan produksi 23 ribu barel per hari dan hasil produksinya akan diolah di kilang Pertamina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus