Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Berita Tempo Plus

MOMEN

28 September 2009 | 00.00 WIB

MOMEN
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JALAN TOL
Tarif Baru

MULAI Senin pekan ini tarif jalan tol di sembilan ruas tol akan naik. Kenaikan dua tahunan untuk menyesuaikan tarif dengan inflasi ini disahkan Menteri Pekerjaan Umum melalui Keputusan Menteri PU Nomor 514/KPTS/2009 tentang Penyesuaian Tarif Tol pada Ruas Tol.

Tarif akan naik pada ruas tol: Jakarta-Bogor-Ciawi (59 kilometer) tarif terjauh golongan I naik dari Rp 5.500 menjadi Rp 6.500, dalam Kota Jakarta (23,55 km) Rp 5.500 menjadi Rp 6.500, Jakarta-Tangerang (33 km) Rp 3.500 menjadi Rp 4.000, Padalarang-Cileunyi (64,4 km) Rp 5.500 menjadi Rp 6.500, Palimanan-Kanci (26,3 km) Rp 7.000 menjadi Rp 8.000.

Ruas lainnya, Surabaya-Gempol (49 km) naik dari Rp 3.500 menjadi Rp 4.000, Belawan-Medan-Tanjung Morawa (42,7 km) Rp 4.500 menjadi Rp 5.000, Surabaya-Gresik (20,7 km) Rp 7.000 menjadi Rp 8.000, dan Tangerang-Merak (73 km) Rp 18 ribu menjadi Rp 28.500. Untuk ruas Semarang Seksi A, B, C (24,75 km), tetap Rp 1.500.

Tapi Menteri menunda penyesuaian tarif empat ruas tol: Cikampek- Purwakarta-Padalarang (58,5 km) milik PT Jasa Marga, Serpong-Pondok Aren (7,24 km) milik PT Bintaro Serpong Damai, Ujung Pandang tahap I dan II (6,05 km) milik PT Bosowa Marga Nusantara, dan Lingkar Luar Jakarta (45,37 km) milik PT Jasa Marga.

INDUSTRI KERTAS
Amerika Tuduh Dumping

TUDINGAN itu datang dari Negeri Abang Sam. Kamis pekan lalu, produsen kertas NewPage Corp., Appleton Coated LLC, dan Sappi Fine Paper, bersama serikat pekerja The United Steelworkers of America mengajukan petisi antidumping dan antisubsidi terhadap produsen kertas lapis asal Indonesia dan Cina.

Dalam petisi itu mereka menuduh pemerintah Indonesia dan Cina melakukan dumping kertas lapis, yang antara lain digunakan pada brosur mobil dan laporan tahunan perusahaan. Impor dari Indonesia dan Cina saat ini menguasai 30 persen pasar, atau meningkat hampir dua kali lipat dibanding tahun lalu. Total pasar kertas lapis pada 2008 diperkirakan US$ 1,8 miliar.

Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional Departemen Perdagangan Gusmardi Bustami mengatakan pemerintah segera mempelajari tuduhan dumping begitu dokumen diterima. "Pada dasarnya semua harus sesuai dengan aturan WTO (World Trade Organization)," katanya. Ketua Asosiasi Kertas dan Bubur Kertas Indonesia M. Mansyur mengatakan tuduhan dari perusahaan luar negeri merupakan hal biasa.

PREDIKSI ADB
Indonesia Tumbuh 4,4 Persen

PROSPEK perekonomian Indonesia terus membaik. Sementara semester lalu pendapatan domestik bruto Indonesia tumbuh 4,2 persen, pada semester kedua ini Asian Development Bank (ADB) memprediksi ekonomi Indonesia tumbuh 4,4 persen. Angka ini muncul setelah ADB merevisi prediksi pertumbuhan PDB Indonesia 2009 dari 3,6 persen menjadi 4,3.

Dalam Asian Development Outlook 2009 Update yang diluncurkan Rabu pekan lalu, ADB menilai perbaikan terjadi antara lain karena pemulihan ekonomi global dan menguatnya pasar uang dunia. Menurut laporan itu: "Pertumbuhan PDB bisa melampaui prediksi jika pemerintah mempercepat investasi infrastruktur dengan mengatasi masalah yang mengganjal." Masalah yang menurut ADB masih mengganjal, antara lain ketidakpastian hukum dan pembebasan tanah untuk semua proyek.

Turunnya pajak badan menjadi 25 persen tahun depan, menurut ADB, akan mendukung investasi Indonesia. Surplus perdagangan diprediksi tetap tinggi meski akan turun pada 2010 seiring dengan naiknya impor. Meski demikian, pemerintah diingatkan agar tidak tergesa-gesa menarik kebijakan stimulus.

BATU BARA
Gali-Tutup Aksi Bumi

DALAM urusan gali lubang-tutup lubang, perusahaan tambang batu bara PT Bumi Resources Tbk. boleh dikata salah satu ahlinya. Sempat babak-belur didera setumpuk utang, mesin uang kelompok usaha Bakrie itu mendapat pinjaman baru US$ 1,9 miliar (sekitar Rp 19 triliun) dari China Investment Corporation (CIC) melalui anak usahanya, Country Forest Limited. CIC merupakan lembaga investasi bermodal US$ 298 miliar milik pemerintah Cina. Kesepakatan perjanjian berdurasi paling lama enam tahun ini ditandatangani dua hari menjelang Idul Fitri.

Direktur Utama PT Bumi Resources Tbk. Arie S. Hudaya mengatakan investasi dalam bentuk pinjaman ini untuk melunasi utang Bumi dan sebagian lagi untuk belanja modal usaha. "Investasi ini memungkinkan Bumi mengimplementasikan strategi pertumbuhan dengan cepat dan memberi struktur modal yang stabil," kata Arie Hudaya dalam keterangan tertulisnya pekan lalu. Pinjaman ini berimbal hasil kupon tunai 12 persen per tahun dengan total Internal Rate of Return 19 persen.

Fasilitas pinjaman yang didapat Bumi, kata analis Financorfindo Nusa, Edwin Sebayang, merupakan aksi tutup lubang-gali lubang dari utang yang telah ada. "Ini hanya memberi napas lega sesaat," katanya. Rasio utang Bumi saat ini masih 1,92 kali. Jika utang ini dieksekusi, rasio utang perseroan naik menjadi 2,3 kali.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus