Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Teknologi Hijau dan Digital Otorita Ibu Kota Negara (Otorita IKN) Ali Berawi menargetkan pembangunan moda transportasi berbasis rel dalam kota (MRT) dan kereta cepat menghubungkan IKN Nusantara dengan daerah mitra, yakni Balikpapan dan ibu kota provinsi lainnya di wilayah Kalimantan, dilakukan setelah tahun 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, kata dia, pemanfaatan moda transportasi Urban Air Mobility (Sky Taxy atau taksi terbang) dan kendaraan otonom (autonomous vehicle) juga mulai dilakukan. Sementara untuk target 2024, transportasi umum pada Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) termasuk penyediaan layanan angkutan umum bus berbasis listrik beserta fasilitas pendukung halte/shelter dan fasilitas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tersedia juga fasilitas bagi pejalan kaki dan pengguna sepeda di dalam wilayah KIPP 1A," ujar Ali, Sabtu, 30 September 2023.
Ali menjelaskan, taksi terbang sejauh ini merupakan moda transportasi yang masih dalam tahap pengembangan, belum masuk dalam tahap komersialisasi. Uji coba atau proof of concept moda transportasi yang dilaksanakan pada tahun 2024 ini merupakan bagian dari pengembangan dan pemanfaatan teknologi Urban Air Mobility (UAM) di IKN.
"Tahun depan Sky Taxy dan autonomous vehicle menjadi showcase uji coba dari proof of concept pengembangan teknologi moda transportasi modern yang menjadi bagian dari pembangunan IKN sebagai kota masa kini dan masa depan," kata Ali.
Pembangunan sistem transportasi cerdas (intelligent transportation system) ini akan memanfaatkan teknologi digital, seperti pemasangan sensor/Internet of Things (IoT), kamera, serta penggunaan big data dan kecerdasan buatan dimulai pada tahun 2024. Oleh sebab itu, menurut Ali, melalui pembangunan IKN, Indonesia akan turut berperan aktif dalam pengembangan teknologi dunia.
Lebih jauh Ali menyebutkan kesiapan kebijakan dan regulasi pemanfaatan ruang udara, pengaturan lalu lintas udara, peningkatan keamanan dan kenyamanan, pembangunan sarana prasarana, pengembangan teknologi dan analisa finansial terkait UAM masih terus dilakukan bersama-sama antara OIKN dengan para pihak terkait lintas kementerian dan penyedia jasa teknologi.
Kajian dan riset terus dilakukan bersama-sama para pihak, kata Ali, sehingga komersialisasi UAM siap dilaksanakan dalam beberapa tahun mendatang. Begitu juga halnya dengan autonomous vehicle yang digadang-gadang bakal dioptimalkan di IKN tersebut.
ANTARA
Pilihan Editor: Proyek Bandara VVIP IKN Dilelang Rp 4,28 Triliun