Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Surabaya - PT Jasa Marga memberlakukan transaksi nontunai di ruas jalan tol Suramadu mulai hari ini. Pembayaran menggunakan kartu elektronik itu diberlakukan bagi pengendara yang melintas dari Surabaya menuju Madura dan sebaliknya. Ini merupakan penerapan paling buncit dari gerbang tol lain di Jawa Timur.
"Kami mulai jam enam pagi ini sudah menerapkan transaksi nontunai. Gerbang Suramadu adalah yang terakhir di antara semua gerbang tol di Jawa Timur, yang memberlakukan transaksi nontunai," kata General Manager PT Jasa Marga Cabang Surabaya-Gempol Teddy Rosady saat ditemui Tempo di pintu tol, Selasa, 31 Oktober 2017.
Simak: Jasa Marga Kasih Bonus untuk Pengguna Kartu E-Toll
Teddy mengatakan pihaknya telah melakukan sosialisasi transaksi nontunai sejak awal Oktober lalu di seluruh gerbang tol di Jawa Timur. Pemberlakuannya pun dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama 1 Oktober 2017, penggunaan kartu diwajibkan di pintu tol Satelit, Gunung Sari 1 dan 2, Kejapanan, dan Gempol.
Tahap kedua pada 10 Oktober 2017 di pintu tol Dupak dan Banyu Urip 1 hingga 5. Tahap ketiga pada 17 Oktober 2017 di pintu tol Waru. Berikutnya tahap keempat di pintu tol Sidoarjo 1 dan 2 per 24 Oktober 2017.
Gerbang tol Suramadu menjadi yang terakhir. Namun Jasa Marga telah mempersiapkan infrastruktur pendukung sejak Jumat, 27 Oktober 2017. “Sebenarnya sejak Jumat kemarin sudah bisa diterapkan 100 persen transaksi nontunai," ujar Teddy.
Meski beberapa pihak masih melontarkan pro dan kontra, Jasa Marga menangkap antusiasme pengendara, terutama bagi mereka yang melintas di gerbang tol Suramadu.
"Masyarakat banyak yang menanyakan kepada kami tentang jadwal penerapan pembayaran nontunai di Suramadu secara keseluruhan. Mereka sudah tidak sabar karena di jalan tol lain telah diterapkan sejak Oktober lalu,” tuturnya.
Di pintu tol Suramadu terdapat enam gerbang, masing-masing tiga gerbang di sisi Madura dan Surabaya. Setiap hari, lalu lintas harian rata-rata mencapai 20 ribu kendaraan roda empat. Sekitar 70 persen kendaraan yang melintas merupakan kendaraan golongan I alias berukuran kecil seperti sedan, jip, pikap/truk kecil, dan bus.
Teddy menambahkan, transaksi nontunai di jalan tol Jawa Timur terbilang menggembirakan. Rata-rata 95 persen kendaraan telah melakukan transaksi menggunakan kartu. “Di jalan tol Surabaya-Gempol sudah 95 persen. Bahkan di Surabaya, seperti Gunung Sari, Banyu Urip, dan Satelit, sudah 100 persen,” katanya.
Teddy mengimbau masyarakat tak lupa mengisi ulang kartu sebelum memasuki gerbang tol. Tujuannya untuk mempercepat proses transaksi sesuai dengan misi penerapan Gerakan Nasional Nontunai. “Kami harap sudah mengisi di luar. Tapi bagi yang pulsanya tidak mencukupi, masih kami bantu mengisi di gerbang. Itu emergency saja sifatnya,” ujarnya.
ARTIKA RACHMI FARMITA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini