Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Nasional Itu Emberl-Embel

Ikatan Konsultan Indonesia, Ikindo, mengharapkan agar pemerintah mengakui eksistensinya & memandangnya seimbang dengan konsultan asing. (eb)

9 September 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MEREKA merasa belum dihargai. "Biasalah itu," ucap ir. C. Debataradja dalam logat Bataknya. "Tak kenal maka tak sayang. " Debataradja bersama anggota pengurus IKINDO (Ikatan Konsultan Indonesia) lainnya memulai suatu kampanye supaya dikenal, terutama oleh pemerintah. Banyak tugas kerja yang menyangkut proyek besar, di mana pemerintah ikut menentukan, masih jatuh ke tangan konsultan asing. Seakan-akan pemerintah masih belum mempercayai kemampuan konsultan nasional sendiri. Namun pemerintah seringkali tidak mempunyai pilihan karena konsultan asing umumnya mendapat prioritas kerja di Indonesia karena sejalan dengan masuknya bantuan modal dan investasi asing. Setidaknya, sambung Ketua Umum IKINDO Dr. ir. Ariono Abdulkadir dalam suatu pertemuan berbuka puasa bersama pers, pemerintah "supaya mengakui eksistensi kami" agar "dipandang seimbang" oleh grup sesama profesi dari luar negeri. Pengakuan itu dalam prakteknya sesungguhnya sudah ada, terbukti dengan beberapa biro konsultan asing yang mengajak partner Indonesia bekerjasama dalam menyelenggarakan sesuatu proyek. Tapi kerjasama itu, seperti diakui Hersubeno, anggota pengurus Kadin Indonesia, mirip dengan "kawin paksa" karena partner Indonesia itu hanya dijadikan embel-embelan, sebagai pelengkap saja. "Ini berat untuk kita," kata Hersubeno. IKINDO beranggotakan 56 perusahaan yang menjual jasa di bidang teknik sipil, pertambangan, industri, energi, pertanian, pariwisata, arsitektur, tatakota, manajemen, perbankan, latihan dan lain-lain. Konsultan nasional memasang fee jauh lebih rendah dibanding yang dari biro asing, menurut Sindhunata, ketua II IKINDO. Tapi klien terbesar di Indonesia, yaitu sektor pemerintah, masih belum bisa dijangkaunya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus