PEGAS bukan sembarang pegas pegas diekspor ke Australia. Tentang ini, PT Indospring boleh berbangga. Lihat saja, pegas yang biasanya dipasok oleh India, RRC, dan Brasil itu kini justru dipasok oleh Indonesia. "Walaupun kebutuhan untuk Australia itu memang belum seluruhnya dapat dipenuhi, karena baru 60 sampai 100 metrik ton dari 200 metrik ton yang dipesan," demikian Direktur PT Indospring, Rianto Nurhadi, kepada wartawan di Jakarta, Rabu pekan lalu. Di dalam negeri, sejak 1978 Indospring memasok pegas buat PT Krama Yudha Tiga Berlian Moior, Indo Mobil Group, Mercedes Benz, Nissan, Daihatsu, dan Panca Motor. "Boleh dibilang, semua kebutuhan pegas kendaraan dan pegas daun untuk gandengan, trailer, serta kereta api, kami yang memasoknya, kecuali Toyota dan Chevrolet," kata Nurhadi lebih lanjut. Maka, hampir semua pangsa pasar pegas dipasok oleh PT Indospring. Lebih rinci lagi 2.200 unit pegas per bulan diserap pasar, dengan catatan 1.200 metrik ton untuk pasar OEM (original eguipment manufacturing) dan 1.000 ton untuk replacement part. Padahal, kapasitas Indospring barulah 1.500 metrik ton per bulan. "Untuk memenuhi kebutuhan itulah kami akan membangun pabrik batangan pelat baja, sebagai bahan baku pegas daun (leaf spring) yang direncanakan akhir tahun 1990," tutur Rianto. Modalnya, dari pasar modal, dengan menjual 20% saham, seharga Rp 20 milyar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini