Undangan serius rrc

SERBA merah di paviliun RRC, Hall A Pekan Raya Jakarta. Ada 77 perusahaan yang terwakili di dalamnya, didukung oleh 203 personel. "Sebenarnya banyak sekali perusahaan yang ingin ikut serta, tapi keterbatasan dana tidak memungkinkannya," kata Wakil Ketua CCPIT (China Council for Promotion and International Trade), Liang Wen M.B.A., kepada TEMPO. Dengan delegasi seperti sekarang itu saja, Pemerintah RRC mesti merogoh dana US$ 1 juta. Ini baru yang kedua kali RRC ikut serta dalam PRJ, sesudah yang pertama pada 1987. Sedang pada 1988 dan 1989, tidak ada delegasi yang dikirimkan. Kabarnya, karena cukup sibuk dengan beberapa pameran lain di luar negeri. Sekarang, dengan semangat ingin meningkatkan hubungan dagang dan mengundang investasi Indonesia di Cina, mereka tampil lebih sungguh-sungguh -- katakanlah dibanding pertama kalinya dulu. Apalagi hubungan RI-RRC sebentar lagi dipulihkan. "Kami datang dengan maksud serius. Ingin mengajak mitra Indonesia dalam joint venture atau menanam modal di negeri kami," kata Liang Wen lagi. Yang mereka andalkan dalam pekan raya kali ini adalah mesin penjilid dan pemotong majalah yang sudah komputerisasi (Combined Saddle Stitching Line). Mesin dengan kapasitas 10 ribu jilid per jam ini diproduksi oleh Shanghai Printing & Packaging Machinery Corporation. Harganya US$ 600 ribu sampai US$ 900 ribu.