Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pemerintah Targetkan Kirim 400 Ribu Pekerja Migran di 2025

Pemerintah meningkatkan jumlah pekerja migran di antaranya untuk menaikkan angka pertumbuhan ekonomi.

19 Februari 2025 | 15.13 WIB

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) Abdul Kadir Karding (kanan) bersama Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan keterangan setelah bertemu di Kementerian BUMN, Jakarta, 20 November 2024. ANTARA/Dhemas Reviyanto
Perbesar
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) Abdul Kadir Karding (kanan) bersama Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan keterangan setelah bertemu di Kementerian BUMN, Jakarta, 20 November 2024. ANTARA/Dhemas Reviyanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Jabatan (P2MI) Abdul Kadir Karding mengatakan terdapat 1,3 juta permintaan tenaga kerja dari luar negeri. Dari total tersebut, Kementerian P2MI menargetkan bisa memberangkatkan hingga 425 ribu pekerja migran di 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 297 ribu," ujarnya alam acara penandatanganan Nota Kesepahaman Perlindungan Pekerja Migran bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Garuda Indonesia di Jakarta, Rabu, 19 Februari 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Karding menjelaskan, permintaan tersebut berasal dari berbagai macam negara seperti Jepang, Saudi Arabia, dan Taiwan. Terdapat setidaknya 1.000 jenis pekerjaan yang ditawarkan. Hanya saja, kata dia, banyak tenaga kerja Indonesia yang belum memenuhi kriteria sehingga yang baru bisa terkirim 20 persennya saja.  Di antaranya adalah skill, kemampuan berbahasa, ketahanan mental, dan etos kerja. 

Dari dari 20 persen itu, sebanyak 80 persen di antaranya adalah domestic worker atau atau asisten rumah tangga. Sehingga pemerintaha berencana melakukan pelatihan yang masif untuk menaikkan komposisi tersebut menjadi hanya 60 atau 70 persen. "Jadi mereka yang memiliki skill bertambah 10-20 persen," kata dia.

Alasan lain pemerintah meningkatkan jumlah pekerja migran adalah untuk menaikkan angka pertumbuhan ekonomi. Menurut dia, semakin banyak warga Indonesia yang bekerja di luar negeri semakin bertambah pula pendapatan negara. Tahun lalu saja, kata dia, pemasukan negara dari tenaga kerja Indonesia (TKI) mencapai sekitar Rp251 triliun. "Nomor 2 terbesar setelah minyak dan gas (migas)," katanya. 

Selanjutnya KP2MI bekerja sama dengan BUMN dan Garuda Indonesia untuk menggencarkan promosi. Nantinya, semua sektor tranfortasi milik BUMN dari mulai penerbangan, kereta, hingga pelabuhan akan memasang iklan terkait tawaran kerja migran Indonesia. Sedangkan Garuda Indonesia akan menjadi perusahaan penerbangan utama yang digunakan pemerintah setiap kali memberangkatkan pekerja. 

"Oleh karena itu kami mau mengunakan seluruh pejabat kami dan Pekerja Migran Indonesia (PMI) untuk pakai Garuda saja," kata dia. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus