Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Tim SAR gabungan menggeser pencarian korban dan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di permukaan air ke arah pantai. Hal tersebut lantaran angin sejak kemarin bergerak dari arah barat ke selatan.
"Sehingga kalau ada yang hanyut itu akan bergeser ke arah pulau, pesisir pulau besar, yaitu arah Tanjung Kait," ujar Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman selaku SAR Mission Coordinator (SMC) di Posko JICT 2, Jumat, 15 Januari 2021.
Dengan demikian, tutur Rasman, kalau sebelumnya Tim SAR berkonsentrasi di Pulau Lancang dan Pulau Laki, pada hari ini operasi akan diperluas ke sekitar Pulau Untung Jawa, Pulau Rambut, dan Pulau Bokor.
"Karena kemungkinan ada yang sampai pulau-pulau di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki," ujar dia. Ia berujar kapal-kapal yang dilengkapi peralatan sonar akan berkonsentrasi kepada pencarian CVR dan puing skala besar.
Tim SAR juga akan memperluas pencarian lewat udara. Pasalnya, kata dia, kalau ada korban atau serpihan kapal yang terbawa arus, maka akan semakin menjauh.
Pada pencarian hari ini, tim menambah jumlah penyelam yang dikerahkan untuk mengevakuasi korban dan bangkai pesawat. "Kalau kemarin 260 orang, hari ini kami tambah menjadi 310 penyelam," ujar Rasman.
Rasman mengatakan tim penyelam tersebut akan dibagi menjadi beberapa kelompok. Adapun mereka nanti akan ada yang berkonsentrasi mengevakuasi jenazah korban, sementara yang lainnya akan berkonsentrasi mencari Cockpit Voice Recorder alias CVR.
Selain menurunkan 310 penyelam, tim SAR menyiapkan 62 kapal; 21 Alut kecil, seperti sea rider hingga jetski; 14 pesawat, serta 37 ambulans bersiaga. Sehingga, total personel yang dikerahkan dalam operasi ini adalah sebanyak 4.123 personel.
Pada operasi hari keenam, Kamis, 14 Januari 2021, tim SAR menemukan 98 kantong bagian tubuh, sembilan kantong serpihan kecil badan pesawat Sriwijaya Air, dan lima potongan besar badan pesawat.
Dengan demikian, hingga kemarin pukul 20.00 WIB, total telah dikumpulkan 239 kantong bagian tubuh, 40 kantong serpihan pesawat, dan 33 potongan besar pesawat. Selain itu, 1 FDR juga telah ditemukan pada 12 Januari 2021.
Hasil temuan bagian tubuh, serpihan, dan bagian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 itu sudah diserahkan ke DVI dan KNKT untuk proses yang lebih lanjut.
Pesawat Sriwijaya Air Boeing 737-500 SJ182 jatuh di dekat Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Sabtu, 9 Januari 2021. Pesawat rute Jakarta-Pontianak itu hilang kontak pukul 14.40 WIB.
Sriwijaya Air SJ 182 membawa 62 orang. Sebanyak 50 orang merupakan penumpang dan 12 lainnya adalah kru. Pesawat semestinya dijadwalkan tiba di Pontianak pukul 15.50 WIB.
CAESAR AKBAR
Baca juga: Hari Ketujuh Evakuasi Korban Sriwijaya Air SJ 182, Fokus Pencarian Tim SAR?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini