Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

1 Mei 2024 | 12.38 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pekerja Garuda Maintenance Facility (GMF) merapikan fasilitas di pesawat Garuda Indonesia yang akan digunakan untuk armada haji 1444 H/2023 di Hanggar GMF Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa 23 Mei 2023. Garuda Indonesia menyiapkan 14 pesawat berbadan lebar sebagai armada haji yang akan mengangkut 104.172 jamaah calon haji dari sembilan embarkasi yakni Jakarta, Solo, Medan, Padang, Banda Aceh, Makasar, Banjarmasin, Balik Papan, dan Lombok. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Adapun jumlah pendapatan maskapai penerbangan Garuda Indonesia di kuartal pertama 2024 sebesar USD 711,98 juta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Saputra merinci pendapatan maskapainya terbagi dari lini penerbangan berjadwal dan penerbangan tidak berjadwal. Untuk sektor penerbangan berjadwal, Garuda Indonesia mencatat jumlah pendapatannya sebesar USD 599,01 juta atau tumbuh 18,19 persen dari kuartal pertama 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sementara itu, untuk penerbangan tidak berjadwal Garuda Indonesia mencatat pendapatannya tumbuh signifikan hingga 53,57 persen dibanding dengan tahun lalu, yaitu sebesar USD 19,65 juta.

"Pendapatan lainnya juga turut menunjukkan konsistensi pertumbuhan dengan mencatatkan peningkatan sebesar 11,92 persen menjadi USD 92,28 juta," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu, 1 Mei 2024.

Selain itu, Garuda Indonesia turut mencatatkan rugi bersih sepanjang kuartal pertama 2024, yaitu sebesar USD 86,82 juta. Angka itu, kata Irfan, menurun hingga 21,10 persen dibandingkan dengan catatan rugi tahun lalu yang mencapai USD 110,04 juta.

Menurut dia, peningkatan pendapatan itu menjadi pencapaian tersendiri bagi Garuda Indonesia mengingat kuartal pertama dikenal sebagai periode low season bagi industri penerbangan. "Langkah peningkatan kinerja usaha terus kami optimalkan dengan memperkuat fundamental kinerja perusahaan, salah satunya lewat peningkatan kapasitas produksi dan margin," katanya.

Sepanjang kuartal pertama 2024, maskapai penerbangan Garuda Indonesia dan Citilink selaku anak usahanya mencatatkan konsistensi peningkatan frekuensi penerbangan menjadi 39,7 ribu penerbangan. Jumlah itu naik hingga 15 persen dibanding dengan jumlah frekuensi penerbangan di kuartal pertama 2023.

Ia mengungkapkan, bahwa pertumbuhan ini diselaraskan dengan komitmen menjaga level of safety yang terfokus di intensifikasi perawatan armada. Karena itu, ucapnya, beban operasional juga meningkat.

Irfan menjelaskan, bahwa Garuda Indonesia bakal fokus mengoptimalkan pendapatan usaha lewat sejumlah aksi korporasi. Di antaranya seperti penargetan penguatan armada dengan menambah jumlah pesawat yang terdiri dari 4 narrow body jenis Boeing 737-800NG dan 4 wide body jenis Boeing 777-300ER, dan Airbus 330-300.

"(Pesawat tambahan) akan datang secara bertahap di sepanjang 2024 untuk memaksimalkan tingkat keterisian penumpang serta mendukung perluasan jaringan penerbangan baik domestik maupun internasional," ujarnya.



Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus