Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Konsisten adalah istilah yang menyatakan tetap, tidak berubah-ubah, taat asas, ajek, selaras, atau sesuai, sebagaimana menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan demikian, konsisten menjadi sikap yang diperlukan oleh setiap manusia agar dapat dipercaya dan memperoleh hasil positif sesuai keinginan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Kamus Oxford, konsisten secara etimologi berasal dari bahasa Latin, yaitu consistent, dan penggunaan paling awal dalam bahasa Inggris terdapat pada terjemahan yang dilakukan oleh seorang pendeta gereja Inggris, Thomas Newton pada 1574. Ini penjelasannya.
Pengertian Konsisten
Melansir repository.uhn.ac.id, konsisten adalah kondisi di mana terdapat kesesuaian antara perkataan dengan tindakan.
Artinya, seseorang yang konsisten mempunyai sikap yang tetap, selalu berusaha menyelaraskan perkataan, dan perilakunya.
Kemudian, berdasarkan repo.undiksha.ac.id, konsisten merupakan sikap fokus pada suatu bidang dan tidak akan berpindah pada bidang lain sebelum fondasi bidang pertama benar-benar kuat.
Selain itu, konsisten juga dapat didefinisikan sebagai sikap manusia yang memegang teguh sebuah prinsip atau pendirian.
Senada dengan hal itu, mengacu pada Jurnal Formatif, konsisten merupakan ketetapan dan kemantapan dalam bersikap atau bertindak maupun selalu sesuai antara perbuatan dengan ucapan.
Lebih lanjut, konsistensi mengarah pada keteguhan hati terhadap tujuan dan usaha yang tidak berkesudahan.
Manfaat Konsisten
Dengan konsisten, seseorang akan mendapatkan beberapa keuntungan, antara lain:
- Quantum leap process, yaitu percepatan-percepatan dalam kehidupan.
- Outstanding achievement, yaitu prestasi di atas rata-rata.
Mengutip Psychologs, terdapat beberapa manfaat menjadi konsisten, di antaranya:
1. Menyelesaikan Lebih Banyak Tujuan
Seseorang yang konsisten mempunyai peluang lebih baik untuk berhasil. Hal tersebut karena usaha yang dilakukan setiap hari membuat seseorang cenderung ragu untuk menyerah di tengah jalan, karena sudah berada di tahap yang terlampau jauh.
2. Lebih Produktif
Orang yang konsisten cenderung lebih produktif, karena tidak mau membuang-buang waktu untuk hal-hal yang tidak penting. Selain tidak mau menunda-nunda sesuatu, mereka tahu apa yang harus dilakukan.
3. Lebih Dapat Dipercaya
Konsistensi akan lebih dihargai karena menunjukkan usaha yang keras, kecerdasan, atau bahkan kemampuan mengelola emosi.
Orang lain umumnya akan memandang sosok yang konsisten sebagai pihak yang dapat diandalkan dan mampu memenuhi janji.
Cara Penerapan Konsisten
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga konsistensi, meliputi:
- Murokobah, yaitu mengenali apa yang ditekuni, mulai dari manfaat hingga kerugiannya.
- Muahadah, yaitu disiplin dalam bersikap dan bertindak.
- Muhasabah, yaitu memeriksa seluruhnya secara rutin dan berulang kali.
- Muakobah, yaitu penghukuman dan pemberian hadiah kepada diri sendiri atas kesalahan dan keberhasilan yang diraih.
- Mujahadah, yaitu pengoptimalan dan perbaikan secara terus-menerus.
Contoh Konsisten
Berikut sejumlah kegiatan yang menunjukkan konsistensi:
- Menargetkan belajar minimal satu jam setiap hari.
- Rutin berpuasa dua kali seminggu.
- Mengonsumsi secangkir kopi maksimal dua kali seminggu.
- Menabung sebesar Rp10.000 setiap hari.
- Mencatat pemasukan dan pengeluaran meski sekecil apa pun.
- Menyantuni anak yatim piatu sebulan sekali.
- Menargetkan membaca satu buku setiap bulan.
- Rutin berolahraga minimal 30 menit setiap hari.
- Mencatat jadwal kegiatan yang akan dilakukan setiap hari.
- Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan (medical checkup) satu tahun sekali.