Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) buka suara mengenai proses merger antara PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN). Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, berdasarkan regulasi yang ada, penggabungan akan membuat entitas FREN akan berakhir secara hukum setelah merger usai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dalam case merger antara EXCL dan FREN ini maka berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan, FREN yang akan menggabungkan diri ke dalam EXCL sehingga FREN akan berakhir karena hukum,” kata Nyoman dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 12 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal itu, menurutnya berdasarkan ketentuan B.5 Peraturan Bursa No. I-G tentang Penggabungan Usaha Atau Peleburan Usaha. Berdasarkan peraturan tersebut, kata dia, bursa juga akan memberitahu dan mengumumkan mengenai kemungkinan dilakukannya penghapusan pencatatan atas saham perusahaan tercatat dari daftar saham yang tercatat di bursa.
Selain itu, Nyoman menyitir UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas angka 9 pasal 1 yang menyebut bahwa penggabungan atau merger mengakibatkan aktiva dan pasiva dari Perseroan yang menggabungkan diri beralih karena hukum kepada Perseroan yang menerima penggabungan. Selanjutnya, status badan hukum Perseroan yang menggabungkan diri berakhir karena hukum.
Seperti diketahui, PT XL Axiata Tbk dan PT Smartfren Telecom Tbk akhirnya mengumumkan kesepakatan merger dengan nilai gabungan mencapai Rp104 triliun. Nantinya, gabungan kedua entitas ini akan membentuk perusahaan bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk.
Group Chief Executive Officer Axiata Group, Vivek Sood, mengatakan entitas XL Axiata akan bertahan. Sementara Smartfren dan Smartel akan bergabung menjadi bagian dari XLSmart. “Axiata Group Berhad dan Sinar Mas akan menjadi pemegang saham pengendali, masing-masing memegang 34,8 persen saham XL Smart,” kata Vivek dalam keterangan resminya, Rabu, 11 Desember 2024.
Vivek mengatakan dua entitas yang akan saling melengkapi dalam melayani pangsa pasar telekomunikasi Indonesia. XLSmart akan memiliki skala, kekuatan finansial, dan keahlian yang mampu mendorong investasi infrastruktur digital, memperluas jangkauan layanan, dan mendorong inovasi bagi pelanggan, sekaligus menciptakan pasar yang lebih sehat dan kompetitif.
Mengenai alasan merger, XLSMart akan melakukan investasi ulang utuk memperluas jaringan 5G, peningkatan jaringan, dan inovasi produk. “Selain itu, merger ini diharapkan menghasilkan sinergi biaya yang signifikan, dengan estimasi sinergi sebelum pajak sebesar US$ 300-400 juta setelah selesainya proses integrasi jaringan strategis serta optimalisasi sumber daya,” kata Vivek.
Proses merger ini telah mendapatkan persetujuan dewan direksi XL Axiata, Smartfren, dan Smartel. Namun, masih menunggu persetujuan dari regulator dan pemegang saham. Sehingga, diproyeksikan akan tuntas pada paruh pertama 2025.