Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Penjelasan Lengkap Es Krim Mixue: Belum Punya Serifikat Halal, Bukan Berarti Tidak Halal

Produsen es krim Mixue memberikan jawaban atas banyak pertanyaan yang disampaikan konsumennya di Indonesia soal kehalalan produknya.

15 Januari 2023 | 13.58 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Gerai Mixue. Instagram/mixueindonesia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Produsen es krim Mixue memberikan jawaban atas pertanyaan yang disampaikan konsumennya di Indonesia soal kehalalan produknya. Merek asal Cina itu mengapresiasi para pelanggannya dan memberikan penjelasan melalui akun resmi Instagram-nya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Terkait halal, saat ini memang benar Mixue belum memiliki sertifikat halal. Perlu menjadi catatan bahwa belum memiliki sertifikat halal tidak sama dengan tidak halal,” tulis akun Instagram resmi @mixueindonesia yang dikutip pada Ahad, 15 Januari 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penyebaran informasi bahwa Mixue tidak halal, menurut manajamen, merupakan tindakan yang kurang bertanggung jawab dan sangat disayangkan. Mixue sebetulnya sudah mengurus sertifikat halal, bahkan sejak awal tahun 2021, namun memang hingga kini belum selesai prosesnya.

Alasan pengurusan sertifikat halal sangat lama

Manajemen Mixue Indonesia menjelaskan ada tiga alasan yang membuat proses pengurusan sertifikat halal begitu lama.

Pertama, adanya pandemi Covid-19 yang terjadi dalam dua tahun terakhir. Pandemi membuat sejumlah negara menerapkan kebijakan lockdown, termasuk negara asal Mixue yakni Cina. Akibatnya, proses pengurusan sertifikat halal menjadi sangat terhambat.

Kedua, mayoritas atau 90 persen bahan baku es krim Mixue diimpor dari Cina. Sebagian besar bahan baku Mixue di Indonesia saat ini juga diproduksi di pabrik Mixue yang berstandar Internasional di Cina. “Sehingga proses konsultasi sertifikasi halal kami pada saat itu diajukan kepada Shanghai Al-Amin terlebih dahulu,” tulis manajemen Mixue Indonesia.

Ketiga, sumber bahan baku dalam produksi es krim Mixue tidak terpusat seluruhnya di satu kota. Padahal proses sertifikasi halal juga tidak hanya mengenal komposisi, tapi juga termasuk sumber bahan baku dan proses yang dilalui dari produk tersebut.

Lewat unggahan di Instagram, Mixue juga memastikan dalam proses produksinya tidak menggunakan alkohol, rum, atau mengandung babi. "Jawabannya adalah tidak menggunakan," kata Mixue.

Selanjutnya: Tetapi sebaliknya, hal itu juga tidak dapat ...

Meski begitu, perusahaan mengatakan sangat paham bahwa hal tersebut tidak dapat menjadi landasan klaim bahwa Mixue Halal.

Tetapi sebaliknya, hal itu juga tidak dapat menjadi landasan klaim bahwa Mixue Tidak Halal. “Yang berhak menyatakan halal hanya pihak berwenang, karena itu saat ini kami hanya bisa kooperatif dengan pihak berwenang dan menunggu proses sertifikasi halal selesai,” kata manajemen Mixue Indonesia.

Mixue Indonesia juga menyayangkan adanya rumor seolah-olah pihaknya tidak benar-benar mengurus sertifikasi halal dan hanya melakukan klaim tidak berdasar.

Dalam unggahannya, Mixue juga melampirkan kontrak kerja sama di tahun 2021 dengan Shanghai Al Amin kemudian dilanjutkan ke Shanghai Bogor Consultant, sebagai bukti komitmen dalam pengurusan sertifikat halal.

Mixue tengah mengurus sertifikasi halal

“Jadi, apakah benar Mixue sudah mengurus sertifikasi halal? Jawabannya: Sudah mengajukan dan dapat dipastikan sedang diurus semaksimal kami,” kata manajemen Mixue Indonesia.

Lebih jauh, Mixue mengapresiasi individu maupun organisasi yang menyebarkan Informasi sebenarnya dan mendukung perusahaan dalam pengurusan sertifikasi kehalalan.

“Kami sangat mengapresiasi jika customer Mixue dapat membaca setiap poin yang kami sampaikan dengan baik. Juga mengapresiasi individu maupun organisasi yang turut mendukung Mixue dalam menyebarkan informasi yang benar dan dalam pengurusan sertifikasi halal,” tulis Mixue Indonesia.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

M. Khory Alfarizi

M. Khory Alfarizi

Menjadi wartawan sejak 2018. Pernah meliput isu teknologi, sains, olahraga, dan ekonomi. Kini fokus pada isu hukum dan kriminalitas. Alumni Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat, program studi akuntansi. Mengikuti Kursus Jurnalistik Intensif di Tempo Institut dan magang menjadi wartawan Tempo pada akhir 2017.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus