Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Penumpang Guyon Bawa Bom, Pesawat Pelita Air Surabaya-Jakarta Delay

Pesawat Pelita Air Surabaya-Jakarta mengalami delay karena ada penumpang yang bercanda membawa bom.

6 Desember 2023 | 17.27 WIB

Pesawat Airbus A320-200 maskapai Pelita Air parkir di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis 28 April 2022. PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pelita Air Service (PAS) membuka penerbangan perdana dengan pesawat Airbus A320-200 rute reguler dari Bandara Soekarno-Hatta ke Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali dan sebaliknya guna mewujudkan komitmen mendukung pengembangan industri transportasi udara dan memperkuat konektivitas di tanah air dengan melayani penerbangan komersial berjadwal (regular flight). ANTARA FOTO/Fauzan
material-symbols:fullscreenPerbesar
Pesawat Airbus A320-200 maskapai Pelita Air parkir di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis 28 April 2022. PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pelita Air Service (PAS) membuka penerbangan perdana dengan pesawat Airbus A320-200 rute reguler dari Bandara Soekarno-Hatta ke Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali dan sebaliknya guna mewujudkan komitmen mendukung pengembangan industri transportasi udara dan memperkuat konektivitas di tanah air dengan melayani penerbangan komersial berjadwal (regular flight). ANTARA FOTO/Fauzan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat Pelita Air dengan nomor penerbangan IP 205 Surabaya-Jakarta mengalami delay atau keterlambatan. Sebab, ada penumpang yang bercanda membawa bom.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Hal ini diungkapkan oleh General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Juanda, Sisyani Jaffar, dalam keterangan resminya pada Rabu, 6 Desember 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Menindaklanjuti hal tersebut, pesawat diarahkan ke isolated parking area, untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh petugas gabungan Bandara Juanda," kata dia.

Sisyani menuturkan, berdasarkan hasil pemeriksaan, tidak ditemukan ancaman bom. Penumpang tersebut lantas diamankan dan dibawa oleh POM Lanudal Juanda. 

"Atas kejadian tersebut, tidak terjadi gangguan operasional penerbangan dan masih berjalan dengan normal," ujar Sisyani.

Sekretaris Perusahaan PT Pelita Air Service, Agdya P.P. Yogandari, lantas memberikan klarifikasi. Pada pukul 13.20, ada laporan yang beredar mengenai adanya ancaman bom di pesawat Pelita Air.

"Kami dan tim keamanan melakukan investigasi dan didapat fakta bahwa gurauan ancaman bom berasal seorang penumpang yang berada di dalam pesawat penerbangan IP 205 dengan nama Surya Hadi Wijaya dengan seat number 14A," kata Agdya dalam keterangan resminya.

Dia menjelaskan, gurauan tersebut terlontar saat pesawat sedang berjalan menuju landasan pacu. Pihaknya lalu bertindak sesuai protokol keamanan yang telah ditetapkan.

"Tim keamanan bekerja sama dengan aparat bandara melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap pesawat, penumpang, bagasi serta barang bawaan dan dinyatakan aman," tutur Agdya.

Saat ini penerbangan IP 205 sedang dipersiapkan dan dijadwalkan kembali terbang menuju Jakarta pukul 18.00. "Penumpang saat ini menunggu di ruang keberangkatan Bandara Juanda, Surabaya," ucap dia.

Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus