Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Rencana Merger Citilink dengan Pelita Air, Bos Garuda Indonesia: Sekalian dengan InJourney

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra blak-blakan soal rencana merger maskpai penerbangan Citilink dengan Pelita Air.

10 April 2024 | 21.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra blak-blakan soal rencana merger maskpai penerbangan Citilink dengan Pelita Air.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia mengatakan pembahasan rencana merger kedua badan usaha milik negara (BUMN) itu masih terus dibahas. Namun, kata Irfan, merger Citilink dengan Pelita Air bakal dilakukan bersamaan dengan proses merger Garuda Indonesia dengan PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Mungkin nanti akan sekalian, tampaknya bergabung dengan inisiatif InJourney,” kata Irfan ketika ditemui di sela acara Halal Bihalal 2024/1445 H di Kementerian Perhubungan, Rabu, 10 April 2024. “Nah, ini yang lagi digarap Kementerian BUMN.”

Irfan belum bisa banyak bicara soal perkembangan proses merger maskapai penerbangan nasional tersebut. Ia mengatakan hal itu merupakan urusan pemilik badan usaha. Namun, ia berujar, pembicaraan intensif soal merger bakal dibahas setelah Lebaran.

Irfan juga mengatakan, proses merger ditargetkan rampung dan ditetapkan sebelum Oktober 2024. Bulan tersebut berbarengan dengan berakhirnya periode pemerintahan saat ini. “Ini pantas juga karena supaya clear. Tidak jadi utang ke depannya,” tutur Irfan.

Sebelumnya, rencana merger tiga maskapai penerbangan plat merah, yakni Garuda Indonesia, Citilink, dan Pelita Air disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir. Erick Thohir mengatakan rencana itu merupakan salah satu upaya agar biaya logistik di Indonesia terus menurun sehingga meringankan dua bisnis.

Erick Thohir lantas mencontohkan merger yang dilakukan terhadap PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo. Sebelumnya, Pelindo memiliki empat perusahaan tetapi kemudian menjadi satu. Merger itu, kata dia, berdampak terhadap penurunan biaya logistik dari 23 persen menjadi 11 persen.

"Kami juga upayakan Pelita Air, Citilink, dan Garuda, merger untuk menekan cost," kata Erick Thohir, dikutip dari Antara.

 

 

 

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus