Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam menjalani karier, tentu ada banyak pikiran yang mungkin mengganjal bagi seseorang. Salah satu rasa yang bisa saja Anda rasakan di dunia kerja adalah saat Anda merasa tidak dihargai. Pelatih Pemrograman Neuro-Linguistik (NLP) Hingdranata Nikolay meminta masyarakat untuk menjawab dua pertanyaan ini ketika seseorang merasa tidak dihargai. "Coba dua jawab pertanyaan ini pada diri masing-masing," katanya dalam unggahan Instagramnya @hingdranata.nikolay beberapa waktu lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pertanyaan pertama adalah 'Apakah saya telah memberikan yang terbaik, apakah saya telah melakukan sesuai dengan tanggung jawab dan harapan dari saya, di lingkungan atau di konteks tersebut?'. Hingdranata meminta masyarakat merefleksikan pertanyaan itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jangan-jangan kamu tidak dihargai karena kamu tidak melakukan hal yang tidak sesuai diharapkan, atau tidak melakukan tanggung jawab dengan baik. Kamu tidak menjalankan sesuai dengan tanggung jawab yang diharapkan padamu, atau tidak sesuai dengan lingkungan. Alias kamu tidak memberikan the best," katanya.
Apabila memang Anda saat ini sudah merasa bahwa Anda sudah melakukan pekerjaan dengan sepenuh hati dan memberikan yang terbaik, Hingdranata mengatakan berarti Anda perlu menjawab pertanyaan kedua. "Apakah kamu memang berada di tengah-tengah orang yang tepat, dan di lingkungan yang tepat?," katanya.
Hindranata menduga bisa saja, posisi orang itu yang salah. "Karena mungkin bukan soal kamunya (yang salah) tapi mungkin kamu berada di dekat orang yang tidak tepat, atau di lingkungan atau perusahaan yang tidak tepat," katanya.
Ia pun mengajak masyarakat tidak perlu galau soal rasa ini. "Tidak perlu gusar dan galau dulu. Karena kadang itu bisa soal kamu tidak bersama orang yang tepat atau tidak di lingkungan yang tepat," kata Hingdranata menyarankan.
Hingdranata Nikolay adalah orang pertama di Asia Tenggara yang diberikan oleh Dr.Richard Bandler (co-creator NLP) sebagai Master Trainer Berlisensi NLP. Dia adalah orang pertama di Indonesia yang dilisensikan oleh Dr.Richard Bandler dan The Society of NLP untuk menjalankan program NLP berlisensi di Indonesia. Ia memulai pengajaran ini sejak 2008.
Pendiri dan CEO Inspirasi Indonesia ini juga dipercaya Dr.Paul Ekman, seorang psikolog Amerika yang dikenal sebagai cikal bakal penelitian tentang emosi dan ekspresi wajah, sebagai instruktur untuk Emotional Skills and Competence, dan Evaluating Truth and Creditibility.
Selama 20 tahun terakhir, Hingdranata Nikolay telah memusatkan pekerjaannya pada pemahaman yang lebih dalam dan lebih luas tentang bagaimana otak bekerja. Ia pun mencoba terus mencari tahu bagaimana pengetahuan ini dapat membantu orang untuk berpikir lebih baik, menjadi lebih kreatif, mengelola emosi mereka dengan lebih baik, berkomunikasi dan membangun hubungan dengan lebih efektif. Dia telah melatih dengan pikiran yang indah, pencipta, dan pakar di seluruh dunia di bidang pemrograman neuro-linguistik (NLP), ilmu saraf, psikologi, dan ilmu sosial.
Semakin banyak perusahaan yang mempercayainya dengan orang-orang dan pengembangan organisasi mereka. Beberapa organisasi itu adalah Bank Mandiri, Danone, dan Djarum Group.