Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Pertamina EP Temukan Teknologi Baru untuk Antisipasi Black Out

Pertamina EP Asset 3 menemukan teknologi baru untuk mengantisipasi black out yang membuat pemisah minyak dan gas tak bisa bekerja.

24 Desember 2019 | 16.00 WIB

Sejumlah pekerja saat memeriksa katup di instalasi stasiun pengumpul gas utama Pertamina EP field Sangasanga, Kalimantan Timur, Rabu (25/1). Produksi gas nasional pertamina EP pada tahun 2011 mencapai 1.070 MMSCFD (juta standar kaki kubik per hari) atau meningkat dari produksi gas pada 2010 yang sebesar 1.054 MMSCFD. TEMPO/Aditia Noviansyah
Perbesar
Sejumlah pekerja saat memeriksa katup di instalasi stasiun pengumpul gas utama Pertamina EP field Sangasanga, Kalimantan Timur, Rabu (25/1). Produksi gas nasional pertamina EP pada tahun 2011 mencapai 1.070 MMSCFD (juta standar kaki kubik per hari) atau meningkat dari produksi gas pada 2010 yang sebesar 1.054 MMSCFD. TEMPO/Aditia Noviansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Bekasi - PT Pertamina EP Asset 3 mengklaim telah menemukan teknologi baru untuk mengantisipasi masalah unplanned shutdown production facilities plant atau pemadaman listrik. Seperti diketahui, jika terjadi black out atau pemadaman listrik total maka alat kontrol pemisah minyak, gas dan air yang keluar dari dalam perut bumi tidak dapat bekerja karena kehabisan daya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Teknologi ini kami beri nama Basi System (Auto Back up Air Supply Instrument)," kata General Manager Pertamina EP Asset 3, Wisnu Hindadari di Bekasi, Selasa, 23 Desember 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi Basi System, kata Wisnu, menggunakan tambahan daya dengan media gas nitrogen bertekanan 2000 psi dan instalasi dua unit check valve (katup searah atau klep). Tambahan daya ini akan menjadi sumber energi ketika sumber daya utama mati akibat pemadaman listrik seperti black out yang terjadi belum lama ini atau bermasalah . "Satu tabung nitrogen mampu bertahan 2,5 jam," ujar dia.

Bersamaan dengan beroperasinya Basi System, kata dia, alat kontrol pemisah minyak, gas dan air yang keluar dari dalam perut bumi tetap berfungsi maksimal. "Daya cadangan ada melalui generator, tapi untuk menghidupkan generator butuh waktu, Basi System ini mensuplai daya secara otomatis, sembari menunggu generator hidup maksimal," Wisnu menjelaskan.

Selama ini, kata dia,  dampak yang terjadi akibat unplanned shutdown adalah tak terkontrolnya minyak, gas, dan air yang keluar dari perut bumi. "Minyak bisa meluber kalau tempat penampungannya tidak mencukupi, imbasnya terjadi pencemaran lingkungan, kerugian material, dan lainnya," tutur Wisnu.

Menurut Wisnu, penerapan teknologi tersebut di Tambun Field Pertamina EP eberapa bulan, mampu memberikan nilai tambah sebesar Rp 1,8 miliar karena tak sampai terjadi unplanned shutdown. "Inovasi tim ATOM Pertamina EP Asset 3 tidak hanya mengatasi berbagai problem pengusahaan minyak dan gas bumi namun juga menjaga keberlangsungan perusahaan dan tentunya turut menjaga ketahanan energi nasional," katanya.

Basi system yang digunakan Pertamina EP ini sebenarnya juga dapat dipergunakan pada dunia non migas. Di antaranya pada sistem suplai oksigen di rumah sakit. Dengan teknologi ini, beberapa tabung oksigen dapat saling mensuplai tanpa ada jeda waktu penggantian secara manual.

Teknologi ini, juga bisa diaplikasikan oleh pengusaha katering, rumah makan bahkan warung pecel lele. Dengan Basi System, kata Wisnu, dua sampai lima tabung atau lebih saling memback-up secara otomatis, jika salah satu tabung ada yang kosong atau berkurangnya tekanan.

Dengan wilayah kerja tersebar dari Bekasi hingga perbatasan Jawa Tengah, saat ini produksi Pertamina EP Asset 3 sebesar 13,116 Barel Minyak Per Hari dan Gas sebesar 262 MMSCFD yang berasal dari Jatibarang Field, Subang Field, dan Tambun Field.

ADI WARSONO

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus