Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan tambang batu bara PT Berau Coal mulai membangun 500 unit rumah dalam program 3 juta rumah Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) di Berau, Kalimantan Timur. Groundbreaking proyek di Kampung Birang, Kecamatan Gunung Tabur, ini telah dilaksanakan pada Jumat, 27 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Rumah Umum dan Komersial Direktorat Jenderal Perumahan Rakyat Fitrah Nur mengatakan partisipasi Berau Coal sebagai gotong royong pihak swasta dengan pemerintah pusat maupun daerah. "Kami harap dukungan seperti yang dilakukan PT Berau Coal bisa terus berlanjut," kata Fitrah dalam acara groundbreaking proyek, dikutip dari keterangan pers Kementerian PKP.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Fitrah berujar, pemerintah sedang mengkaji revisi regulasi agar pemerintah daerah dapat lebih cepat memberikan izin dan berperan aktif dalam pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Dengan kemudahan perizinan, kata dia, masyarakat bisa lebih mudah mendapatkan rumah yang dibangun PT Berau Coal.
"Saya optimistis CSR (corporate social responsibility) dari PT Berau Coal ini dapat memberikan dampak cukup besar bagi masyarakat sekeliling pertambangan," kata Fitrah.
Lebih lanjut, Dewan Komisaris PT Berau Coal Edy Santoso mengklaim langkah perusahaan membangun 500 rumah sebagai upaya untuk berkontribusi nyata bagi masyarakat. Ia berujar, pembangunan ini dilakukan menggunakan dana CSR Berau Coal dengan berkolaborasi bersama Kementerian PKP. Nantinya, 500 unit rumah dibangun menyebar, mulai dari Dusun Birang sebanyak 7 rumah, Dusun Gurimbang 47 rumah, dan Dusun Lati 11 rumah. Sementara lokasi lainnya masih dipetakan melalui kerja sama dengan Pemerintah Daerah Berau. Adapun rumah yang akan dibangun merupakan rumah tipe 45 dengan dua kamar tidur, dapur, ruang tamu, dan kamar mandi.
"Kami berkomitmen untuk memfokuskan pembangunan ini di Kabupaten Berau, karena Berau Coal berada di wilayah tersebut,” ujar Edy.
Ihwal kontribusi perusahaan swasta dalam program 3 juta rumah yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto, PT Agung Sedayu Group menjadi perusahaan swasta yang merealisasikan proyek pembangunan rumah. Perusahaan milik Sugianto Kusuma alias Aguan itu membangun 250 unit rumah di Kabupaten Tangerang, Banten, dengan menggelontorkan dana corporate social responsibility senilai Rp 60 miliar.
Menteri PKP Maruarar Sirait alias Ara mengatakan kontribusi Agung Sedayu dan Berau Coal dalam program 3 juta rumah sebagai bentuk gotong royong. Selain Agung Sedayu dan Berau Coal, Ara menyatakan perusahaan tambang milik Garibaldi Thohir alias Boy Thohir, yaitu PT Alam Tri Resources Indonesia Tbk (dulu bernama PT Adaro Energy), bakal menyusul dengan melaksanakan groundbreaking pada Januari 2025.
"Apakah itu salah, saya rasa tidak. Tidak ada yang masuk negara, saya tidak terima uang, tidak terima rumah," kata Ara dalam acara Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Pembiayaan FLPP Dan Tapera Tahun 2025 di Auditorium Kementerian Pekerjaaan Umum, Senin, 23 December 2024
Dalam menggandeng para pengusaha untuk terlibat di program 3 juta rumah, Politikus Partai Gerindra itu mengklaim tidak menawarkan atau memberikan imbal balik kepada pengusaha yang terlibat, "Nggak ada menawarkan apa-apa karena mereka membangunnya, kalau tidak salah di dekat atau di tempat mereka berusaha," ujar Ara ketika ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa, 3 Desember 2024. "Mereka
Sementara itu, sebagaimana laporan Majalah Tempo edisi 8 Desember 2024, tiga pengusaha properti mengatakan ada motif lain yang mendorong pengusaha mau terlibat dalam program 3 juta rumah. Kepada Tempo, tiga pengusaha itu membeberkan alasan di balik bergabungnya Aguan dalam proyek penyediaan hunian gratis.
Mereka mengatakan, sebagai imbalan karena membantu pemerintah, Aguan bakal mendapatkan karpet merah berupa kemudahan perizinan dalam proyek proyek yang digarap perusahaannya. Selain itu, Aguan bakal dilibatkan dalam berbagai proyek Infrastruktur strategis, di antaranya pembangunan tanggul raksasa National Capital Integrated Coastal Development (NCICD).
Ghoida Rahmah berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Yang Muda yang Sulit Mendapat Kerja