Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Petrokimia Gresik meresmikan program Sekolah Makmur yang ditandai dengan pemberangkatan 30 Taruna Makmur ke berbagai daerah, dari Gresik, Jawa Timur, pada Jumat, 30 September 2022. Program ini merupakan upaya perusahaan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia atai SDM di bidang pertanian sekaligus menjadi komitmen peningkatan layanan bagi para petani di berbagai daerah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan bahwa peningkatan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani saat ini menjadi fokus dari Kementerian BUMN sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya mengapresiasi inisiatif Sekolah Makmur yang dilaksanakan Petrokimia Gresik selaku anggota holding Pupuk Indonesia, sebagai komitmen peningkatan layanan dalam mendorong tingginya produktivitas dan kesejahteraan petani," ujar dia lewat keterangan tertulis pada Sabtu, 1 Oktober 2022.
Menurut Erick, Indonesia harus bisa menjalankan program Makmur yang saat ini diperluas pemahaman dan kontribusinya, hingga pada regenerasi pejuang pertanian melalui penempatan Taruna Makmur. "Saya titipkan tanggung jawab dan tugas dari program Makmur di wilayah kerja seluruh Indonesia melalui sinergi dan kolaborasi yang kompak di lapangan, dalam menjaga kedaulatan pangan Indonesia berkelanjutan,” kata dia.
Makmur berawal dari Project Agrosolution yang diinisiasi Pupuk Indonesia, yang kemudian diadopsi oleh Kementerian BUMN dan digulirkan menjadi program nasional sejak Agustus 2021. Baik Makmur maupun Agrosolution, merupakan program yang menciptakan ekosistem pertanian komprehensif, mulai dari penyediaan dana atau modal usaha yang bersinergi dengan lembaga perbankan, jaminan asuransi, ketersediaan pupuk, pengendalian hama, hingga offtaker sehingga memberikan jaminan produktivitas dan kesejahteraan bagi petani.
Sementara Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo memuturkan Sekolah Makmur digagas untuk mengoptimalkan pelaksanaan Program Makmur Kementerian BUMN dan Project Agrosolution Pupuk Indonesia Grup. Petrokimia Gresik berupaya mencetak SDM unggul bidang pertanian yang disebut dengan Taruna Makmur untuk ditempatkan di berbagai daerah.
“Program ini, merupakan salah satu implementasi dari strategi customer intimacy Petrokimia Gresik dalam menghadirkan solusi atas berbagai permasalahan yang selama ini dialami petani,” kata Dwi Satriyo.
Dalam pelaksanaannya, Petrokimia Gresik bekerja sama dengan sejumlah Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) memberikan kesempatan bagi mahasiswa aktif untuk mengikuti program ini. Pada Batch I, sebanyak 30 peserta terpilih menjadi Taruna Makmur, yang berasal dari Polbangtan Malang, Yogyakarta-Magelang, dan Bogor. Sebelum diberangkatkan, mereka menjalani pembekalan materi, serta pembinaan mental dan fisik selama 10 hari pada tanggal 12 – 21 September 2022.
Program pembinaa materi itu difokuskan pada pengetahuan tentang perusahaan, budidaya tanaman, pemasaran, communication skills, Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), serta distribusi pupuk dan teknik sosialisasi. Sementara, pembinaan mental dan fisik dilakukan untuk meningkatkan daya juang Taruna Makmur dalam menghadapi berbagai kendala saat menjalankan tugasnya di lapangan.
“Saat ini, puluhan Taruna Makmur siap diberangkatkan ke berbagai wilayah di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Mereka nantinya akan berperan dalam pendampingan administrasi dan operasional budidaya pertanian di daerah selama enam bulan, untuk mendukung peningkatkan produktivitas serta pendapatan petani yang menjadi mitra Program Makmur maupun Project Agrosolution," ucap Dwi.
Selain mengoptimalkan pelaksanaan Program Makmur dan Project Agrosolutions, Sekolah Makmur juga menjadi salah satu upaya Petrokimia Gresik untuk mendorong regenerasi petani di tanah air. “Melalui program ini, kami mengajak generasi muda melihat langsung betapa besar potensi sektor pertanian jika dikelola dengan optimal. Hal ini diharapkan menjadi magnet bagi generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian,” tutur Dwi.
Sementara Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti mengatakan, Kementan telah menetapkan arah kebijakan pembaruan pertanian yaitu mewujudkan pertanian yang maju, mandiri dan modern. Sehingga, pihaknya terus konsisten melakukan upaya mendorong pengembangan SDM pertanian, serta berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan termasuk BUMN, seperti Petrokimia Gresik.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Petrokimia Gresik kepada Polbangtan, dimana anak-anak kami sudah dipercaya untuk ikut serta dalam Sekolah Makmur dan menjadi taruna, ini luar biasa,” ujar Idha.
Ia juga berpesan kepada para mahasiswa Polbangtan yang terpilih menjadi Taruna Makmur agar kesempatan yang mereka peroleh ini dapat dimanfaatkan dengan sungguh-sungguh. "Dan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kapasitas menjadi pengusaha pertanian millenial," tutur Idha.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.