DESAS-desus tentang pergantian pimpinan Pertamina nampaknya tak
terelakkan. Mayjen (Purn.) Piet Haryono pada 15 April ini telah
memangku jabatan sebagai orang No. 1 Pertamina selama 5 tahun.
Masa yang bisa dianggap panjang. Apalagi pada pertengahan tahun
1975, setahun sebelum ia dilantik oleh Presiden Soeharto sebagai
Direktur Utama Pertamina, Piet sudah masuk ke perusahaan minyak
negara itu sebagai Direktur Keuangan, untuk ikut mengatasi
krisis Pertamina.
Dalam usia 61 tahun, Piet masih nampak sehat. Dan masih rajin
main tenis. Jika ia diganti, siapa penggantinya? Banyak sudah
nama yang disebut-sebut. Tapi yang paling santer adalah ini:
Piet Haryono akan digantikan oleh "orang dalam". Siapa itu?
Salah seorang di Pertamina menyebutkan nama Joedo Sumbono, yang
sejak zaman Ibnu Sutowo sampai sekarang menjabat Direktur
Pembekalan Dalam Negeri (PDN).
Berbeda dengan Piet yang suka tenis, Joedo, di kalangan atas
dikenal pandai main golf. "Handicap-nya rendah," kata seorang
pejabat Departemen Pertambangan. Dengan kata lain: ia pemain
yang unggul. Tentu bukan karena itu maka ia terpilih sebagai
Direktur Utama Pertamina. Tapi lulusan Fakultas Sospol
Universitas Jayabaya itu, selain dianggap berhasil mengelola
urusan distribusi BBM di dalam negeri, juga 10 tahun lebih muda
dari Piet Haryono.
Regenerasi? "Ya, begitulah kira-kira," kata seorang pejabat
minyak. Bersamaan dengan masuknya Joedo ke kantor pusat
Pertamina di Jalan Perwira No. 6, Jakarta, kabarnya masuk pula
sejumlah muka baru. Ada yang bilang semua direktur akan diganti.
Maka disebutlah nama Hasmoro, kepala perwakilan Pertamina di Los
Angeles, AS, sebagai pengganti Direktur Umum Sudarno
Martosewoyo.
Direktur Eksplorasi dan Produksi Trisulo, yang sejak dulu tak
pernah diganti diduga harus menyerahkan kursinya kepada
bawahannya: Sutan Asin, Kepala Biro Eksplorasi, sebelumnya
Kepala Wilayah III Pertamina, Jawa Barat. Sedang Direktur
Keuangan, pos yang paling sering mengalami perubahan personil,
dan terakhir dijabat oleh A. Suharsojo, disebut-sebut akan
digantikan oleh Feisal Abda'oe. Dia sebenarnya orang lama di
Pertamina, yang kemudian "bermukim" di PN Pusri.
Begitu pula dengan Indra Kartasasmita, orang dekat Ibnu Sutowo
yang "bermukim" di Sekretariat Negara sebagai Kepala Kerjasama
Teknik LN akan kembali ke Pertamina sebagai Direktur Perkapalan.
Indra sendiri di zaman Ibnu, dikenal aktif mengelola pemasaran
minyak luar negeri Pertamina, di bawah Dr. Sanger.
Siapa yang akan mengambil tempatnya Joedo? Ini yang sulit
ditebak. Tapi ada yang bilang, Direktur PDN akan dipegang orang
lama Pertamina. Namanya Djenderal (bukan pangkat) Adisumarta.
Sedang Direktur Pengolahan, yang selama ini dipercaya akan
kepada Singgih Dharsono, kabarnya akan diteruskan oleh Indrawan
Roosero.
Piet Haryono sendiri belum mau memberi komentar apa pun.
"Sekarang saya lagi turun tangan," katanya kepada TEMPO awal
pekan ini ketika meninggalkan kantor Departemen Pertambangan.
Senin sore itu, Piet bersama segenap direksi Pertamina lagi
diterima Menteri Pertambangan dan Energi Subroto di ruang
kerjanya. Konon Piet, setelah keluar dari Pertamina, akan diberi
tugas baru di luar negeri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini