Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

PNBP Mineral dan Batu Bara Cetak Rekor, Tembus Rp 70 Triliun

Penerimaan Negara Bukan Pajak atau PNBP dari sektor mineral dan batu bara mencetak rekor tertinggi di tahun ini.

21 Desember 2021 | 11.08 WIB

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan pemaparan dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 22 Maret 2021. Rapat kerja tersebut membahas proyeksi kebutuhan batubara sebagai Energi Primer untuk pembangkit listrik milik PLN dan IPP sampai tahun 2028 serta upaya Kementerian ESDM menjadi ketersediaan pasokan batubara tersebut. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan pemaparan dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 22 Maret 2021. Rapat kerja tersebut membahas proyeksi kebutuhan batubara sebagai Energi Primer untuk pembangkit listrik milik PLN dan IPP sampai tahun 2028 serta upaya Kementerian ESDM menjadi ketersediaan pasokan batubara tersebut. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Penerimaan Negara Bukan Pajak atau PNBP dari sektor mineral dan batu bara mencetak rekor tertinggi di tahun ini. Hingga 10 Desember, angkanya sudah mencapai Rp 70,05 triliun atau realisasinya mencapai 179,14 persen dari target di APBN yang hanya Rp 39,1 triliun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Ini merupakan pencapain tertinggi dari realisasi PNBP selama ini," kata Direktur Penerimaan Mineral dan Batu Bara, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM, Muhammad Wafid, dalam konferensi pers, Selasa, 21 Desember 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Wafid merinci capaian realisasi PNBP mineral dan batu bara dalam lima tahun terakhir. Pada 2017, PNBP sektor ini mencapai Rp 40,62 triliun (realisasi 124 persen) dan Rp 50 triliun (realisasi 155 persen) pada 2018. Berikutnya pada 2019, PNBP mencapai Rp 45,59 triliun (realisasi 103 persen) dan Rp 34,6 triliun (realisasi 110 persen) pada 2020.

Wafid menyebut pencapaian PNBP ini tidak hanya didominasi oleh tingginya harga komoditas, khususnya batu bara. Menurut dia, pengelolaan dari pemerintah juga turut berkontribusi pada kenaikan realisasi ini.

"Karena kami mewajibkan seluruh wajib bayar untuk segera melunasi PNBP sebagaimana kewajiban kepada negara," kata dia.

Meski harga batu bara sedang tinggi, tapi produksi di dalam negeri sebenarnya belum mencapai target 625 juta ton tahun ini. Hingga 10 Desember, realisasinya baru 560 juta ton atau 89,6 persen.

Sementara itu, realisasi pemanfaatan batu bara domestik juga baru 121,3 juta ton atau 88,2 persen dari target 137,5 juta ton. Meski demikian, Wafid memastikan kebutuhan untuk batu bara dalam negeri tahun ini sudah terpenuhi seluruhnya.

Sementara kalau PNBP naik, maka investasi sektor mineral dan batu bara justru terus mengalami tren penurunan. Hingga 10 Desember 2021, total investasi yang terwujud mencapai US$ 3,5 miliar atau realisasi 81,3 persen dari target.

Angka US$ 3,5 miliar ini juga paling rendah dalam lima tahun terakhir. Perkembangan realisasi investasi yaitu US$ 6,1 miliar (2017), US$ 7,4 miliar (2018), US$ 6,5 miliar (2019), dan US$ 4,2 miliar (2020). Wafid menyebut capaian investasi melorot karena imbas pandemi.

Fajar Pebrianto

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus